Akhiri Ini dengan Manis, Pak Rizal!

- Jumat, 28 Mei 2021 | 10:28 WIB

Oleh: Thomas D Priyandoko

SETAHUN terakhir saya melihat dari dekat bagaimana kegigihan Rizal Effendi dalam bekerja. Saat pandemi melanda, pria berkacamata dan berkumis tipis itu yang menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Balikpapan.

Pandemi, ketika itu, menjadi satu-satunya alasan yang mengubah Kota Balikpapan dalam semalam. Di mana denyut kota yang semula bergerak cepat, tiba-tiba nyaris berhenti.

Jalanan kota yang ramai, mendadak sepi. Banyak masyarakat takut keluar rumah. Mau bekerja atau berbelanja serbasalah. Jika pun akhirnya keluar rumah, penuh dengan rasa khawatir. Ya, seperti yang dikatakan Gubernur Isran Noor, karena musuh kita tidak terlihat.

Dari sebuah ruangan yang bisa memuat kurang lebih dua puluh orang di kantornya, ayah dengan tiga anak itu setiap hari melakukan rapat. Baik dengan para kepala dinas, kepolisian, TNI, dan lainnya. Semua berlangsung berjam-jam. Belum lagi jika ada arahan dari pemerintah pusat. Setiap menteri yang berbicara bisa sampai satu jam.

Semua keputusan harus diambil dengan cepat saat itu juga. Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19 memang memaksa hampir semua masyarakat menghentikan aktivitas di luar rumah. Pekerjaan Rizal semakin berat setelah status Kejadian Luar Biasa ditetapkan di Balikpapan.

Gonti-ganti kebijakan pun tidak terhindarkan. Sebab, rasa-rasanya ini adalah wabah besar pertama yang dialami dunia dalam 100 tahun terakhir setelah flu Spanyol. Tidak ada rujukan yang benar-benar pas dalam menangani wabah virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok, tersebut. Semua ada kekurangan, semua menimbulkan pro dan kontra.

Sambil duduk di atas kursinya, Rizal sadar benar akan hal ini. Setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat, belum tentu pas jika diterapkan di Balikpapan. Begitu pula dengan keinginan kota dalam menentukan langkah pencegah juga dapat bertentangan dengan peraturan di atasnya.

Contohnya saja penutupan sementara bandara. Banyak selentingan atau protes kepada Rizal Effendi mengapa menutup belasan ruas jalan kota, sedangkan orang tetap dapat keluar-masuk lewat bandara. Logikanya memang sederhana, tapi untuk menuju ke sana ribuan tangga mesti dilalui.

Tapi Rizal juga manusia biasa. Ia tidak bisa memuaskan harapan dari 600 ribu lebih masyarakat Kota Balikpapan. Akhirnya dia melakukan pendekatan dengan melakukan pengetatan setiap kegiatan masyarakat. Relaksasi diberlakukan ketika angka kasus melandai.

Seperti semasa wartawan, Rizal masih tidak lepas dari jiwa lapangannya. Dia selalu turun langsung memastikan penerapan kebijakan yang dibuat. Menyemprot disinfektan atau menerima bantuan alat pelindung diri (APD) mungkin yang sering terlihat.

Tapi Rizal dalam beberapa kesempatan diam-diam pergi ke rumah sakit atau puskesmas hanya untuk memberi salam kepada perawat. Dia juga mengirimi mereka makanan camilan sebagai penambah semangat selama bekerja.

Rizal yang tahan banting juga dirasakan para wartawan yang biasa meliput Covid-19. Selama 10 bulan semenjak pandemi, Rizal selalu memimpin jumpa pers di halaman kantor Wali Kota. Nyaris setiap hari!

Bahkan sampai-sampai ketika wartawan tidak ada yang hadir sama sekali, entah karena ada liputan lain yang bersamaan atau merasa bosan karena juga sampai ada isu mogok, Rizal tetap melanjutkan jumpa pers untuk merilis perkembangan penanganan Covid-19. “Kalau tidak mau meliput ya sudah, kita jalan terus,” kata Rizal kala itu.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X