Bakal Ada Tiga Koridor Kereta Api Menuju IKN

- Kamis, 27 Mei 2021 | 11:10 WIB

Pada 2030, diperkirakan ada 1,6 juta pergerakan penumpang kereta api dari bandara menuju kawasan inti pusat pemerintahan di Kecamatan Sepaku.

  

SAMARINDA–Moda transportasi utama di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) ibu kota negara (IKN) baru dan daerah sekitar mulai mengerucut. Angkutan jenis kereta api akan mendominasi. Lebih andal dan efisien menjadi pertimbangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyediakan layanan kereta di IKN.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan, secara bertahap ada beberapa layanan kereta api yang akan dibangun. Pertama, Kereta Api (KA) Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, menuju KIPP. KIPP IKN berlokasi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Dari kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, jalur ini bisa ditempuh dalam waktu 50 menit. Pembangunan KA Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman-KIPP direncanakan dimulai antara 2026–2027. Dan ditargetkan dioperasikan pada 2030. Di periode yang sama, Kemenhub juga akan membangun

KA penumpang dan barang Trans Kalimantan atau antar-kota di Kalimantan. Sedangkan, KA perkotaan internal KIPP, garis waktu pembangunannya lebih lambat.

Mulai konstruksi pada 2027 hingga 2032. Sedangkan pembangunan KA perkotaan Balikpapan dan sekitarnya, direncanakan dimulai pada 2030 hingga 2040. Zulfikri mengatakan, kereta api jadi akses yang banyak diinginkan masyarakat Kaltim. Untuk tahun ini, sambung dia, prakiraan pembangunan pada tahap feasibility study. Lalu, pada 2022 masuk pada tahap kajian pra-studi kelayakan dan market sounding.

Kemudian pada 2023, masuk pada kajian akhir pra-studi kelayakan, LARAP (Land Acquisition Resettlement Action Plan) atau rencana tindakan pengadaan tanah dan permukiman, serta analisis mengenai dampak lingkungan. Kemudian, pada 2024 berlanjut penetapan lokasi (penlok) dan pelelangan usaha. Selanjutnya, sebelum memulai konstruksi, dilakukan desain dan pengadaan tanah.

“Kereta api punya keunggulan, karena andal dan efisien. Mulai ruang yang minim, pengangkutan massal. Kereta api memang tepat untuk infrastruktur mobilitas IKN di Kaltim. Kenapa kita melihat keunggulan tadi? Karena investasi kereta api cukup besar dibandingkan moda lain,” kata Zulfikri dalam seminar daring yang diikuti pejabat Pemprov Kaltim, (25/5).

Dia menjelaskan, nantinya ada tiga jalur kereta api yang saling terhubung. Pertama, jalur sepanjang 74 kilometer yang menghubungkan KA bandara dengan Samboja, KIPP, serta kota penunjang. Sedangkan, pada jalur kedua ada KA antarkota Kalimantan mulai dari Simpang Petung hingga Bandara APT Pranoto Samarinda sejauh 180 kilometer.

Jarak tempuh yang dibutuhkan selama 120 menit untuk penumpang, serta 180 menit untuk angkutan barang. Sedangkan KA perkotaan untuk Balikpapan dan sekitarnya memiliki panjang jaringan 140 kilometer dengan waktu tempuh 180 menit. Nantinya, simpul-simpul dari kereta api ini saling terintegrasi dengan moda transportasi lain di Kaltim. Baik angkutan penumpang maupun barang. Misalnya, ketika orang luar Kaltim datang dan hendak menuju ke IKN, dia bisa datang ke Bandara Sepinggan Balikpapan dan melanjutkan perjalanan dengan kereta api menuju IKN. Direncanakan ada enam simpul penumpang dan enam simpul jaringan kereta api angkutan barang.

Mengingat nilai modal yang ditanamkan cukup besar, penghitungan potensi penumpang juga penting. Diperkirakan, pada 2030 setidaknya ada 1,6 juta pergerakan penumpang KA bandara–KIPP per tahun. Sedangkan, untuk antarkota mencapai 1,168 juta orang per tahun. Sedangkan untuk angkutan barang mencapai 2,4 juta ton per tahun. Lalu, pergerakan di KA Balikpapan dan sekitarnya ada 435 ribu orang per tahun. Meski begitu, Zulfikri mengingatkan, salah satu yang perlu sangat diperhatikan adalah pengadaan lahan.

“Jadi ini catatan kami, ketika nanti KIPP dimulai bisa disiapkan lahan dari sekarang. Sehingga tidak berlarut-larut masalah pembebasan lahan,” jelasnya. Sementara itu, Deputi Pengembangan Regional Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata menerangkan, pemerintah ingin mengurangi mobilitas dan memaksimalkan efisiensi infrastruktur. Sehingga dibutuhkan desain bentuk kota yang compact yang terintegrasi dengan sistem transportasi dan tata guna lahan yang sifatnya mixed used. “Akan kita kembangkan di ibu kota (ibu kota negara baru) ini, sifatnya sebagai daerah mixed used. Di mana nanti ada tujuh jalur yang akan dibangun di sana. Sehingga 80 persen akan bergerak di sana. Relatif akan lebih efisien. Dan yang pasti kami akan memastikan akses 10 menit ke seluruh fasilitas dasar,” kata dia.

Rudy menambahkan, pada KIPP IKN yang direncanakan akan dibangun lebih dulu, ada beberapa penyesuaian yang dilakukan Bappenas. Antara urban design dan masterplan IKN. Karena penyusunannya dilakukan secara paralel. Tapi secara konsep masih sejalan dan relevan. Di mana dalam zona kawasan IKN, masih dalam kawasan yang kental. Perjalanan antar-zona dalam kawasan IKN. “Kami ingin mengutamakan strategi transportasi untuk mengefisiensi perjalanan di berbagai moda transportasi untuk jenis pekerjaan. Mulai jalan kaki sampai kendaraan. Dan diupayakan kendaraan listrik yang ada di sana (calon IKN baru),” terangnya.

Dengan mengusung konsep pengembangan kawasan metropolitan, pemerintah tentunya akan mengoptimalkan infrastruktur yang telah ada. Seperti jalan Tol Balikpapan-Samarinda, yang sudah beroperasi. Termasuk Bandara SAMS Sepinggan di Balikpapan dan Bandara APT Pranoto di Samarinda. Bahkan infrastruktur seperti, Pelabuhan Kariangau, tentunya akan menjadi kawasan strategis. Karena akan menggabungkan dua kawasan industri pada calon IKN baru. Karena, menurutnya, pelabuhan ini akan menjadi kunci. Dari pergerakan logistik untuk kawasan industri yang ada di Balikpapan dan PPU. “Kami juga menyiapkan kawasan industri di atas, di bagian Muara Jawa, dan juga di selatan. Nah bagaimana sistem ini supaya memudahkan. Jangan sampai nanti, kawasan industri yang akan berkembang sulit untuk mendapatkan lahan,” katanya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X