PERTEMUAN antara PPTT dengan Pemkot Bontang menyepakati kenaikan harga jual tempe dan tahu. Imbas naiknya harga bahan baku yakni kedelai sejak pandemi Covid-19. Wakil Ketua PPTT Zainal Arifin mengatakan kebijakan itu diambil sejak Sabtu (29/5) mendatang.
Semula pengusaha menjual satu kemasan tempe dan tahu ke pengecer seharga Rp 3.000. Upaya menaikkan harga sebenarnya sudah dilakukan pada Januari lalu menjadi Rp 3.500. Tetapi durasinya hanya bertahan satu bulan.
"Kemudian balik lagi ke Rp 3.000. Besaran ini masih ke pengecer belum di pasaran," sebutnya.
Nantinya harga jual untuk tahu bakal menjadi Rp 4.000. Artinya kenaikan hanya seribu rupiah. Sementara untuk tempe PPTT masih berkoordinasi dengan anggotanya. "Kami akan umumkan besok (hari ini)," urainya.
Disinggung mengenai apakah hasil pertemuan mengubah rencana aksi penyetopan produksi, ia tegas membantahnya. Aksi pun tetap berjalan. Walaupun ia memprediksi stok barang di pasar tidak akan kosong. Lantaran pedagang pasti telah memasok di hari sebelumnya.
"Barang tetap ada. Hanya menurun jumlahnya. Kemungkinan cuma 30 persen dari sebelumnya," ucapnya.
Pun termasuk harga ecerannya. Sekaleng dipatok Rp 100 ribu. Isi 25 bungkus tahu. Per bungkus bisa kena Rp 4 ribu ke pengecer. Dijelaskan anggota PPTT mencapai 20 pengusaha untuk tahu. Namun untuk pengusaha tempe saja jumlahnya bisa mencapai ratusan. Karena masuk dalam UMKM. (*/ak)