FAKTA
Video yang diunggah akun Facebook Abu Bakar SetNi memperlihatkan amarah warga India terhadap polisi di Distrik Bhadrak, India. Amuk massa itu dipicu tewasnya seorang pemuda yang tenggelam di kolam setelah berlari dari kejaran polisi.
VIDEO yang dibagikan ulang akun Facebook Abu Bakar SetNi pada 3 Mei lalu benar-benar bikin penasaran. Tampak sejumlah warga di India memukuli mobil polisi. Saat para polisi keluar dari mobil, mereka juga menjadi sasaran pukulan warga. Narasi yang menyertai video itu menyebutkan bahwa warga India marah dan kecewa karena dibohongi pemerintah dalam penanganan Covid-19.
“Bentrokan ini telah meletus di seluruh India karena pemerintah mencoba melakukan lockdown yang lebih diktator dan fasis. Rakyat telah menyadari bahwa ribuan orang meninggal bukan karena C-19 tetapi karena kesalahan manajemen yang disengaja dan kriminal dari pemerintah Modi.” Begitu penggalan narasi yang ditulis akun Facebook Abu Bakar SetNi (bit.do/FrustasiCovid).
Saat ditelusuri, potongan-potongan video tentang massa mengeroyok polisi India tersebut pernah diunggah kanal berita YouTube milik ONA Khabar pada 14 Januari 2021. Judulnya menyebutkan bahwa warga melakukan protes atas tewasnya seorang pemuda di Bhadrak, sebuah kota dari Negara Bagian Odisha di India Timur. Kendaraan polisi itu juga dibakar massa. Anda dapat melihatnya di bit.do/ProtesKematian.
Portal berita newindianexpress.com mengunggah ulasan tentang kejadian tersebut pada 13 Januari 2021. Kerusuhan itu bermula saat Bapi Mahalik (22) ketakutan melihat polisi datang ke rumahnya untuk menginterogasi adik iparnya, Ashok Malik. Polisi sempat mengira Bapi yang lari ketakutan itu adalah Ashok Malik.
Bapi akhirnya melompat ke dalam kolam dan berenang. Namun, Bapi terjebak dalam ganggang dan tenggelam. Insiden itu membuat kesal penduduk setempat. Mereka protes dan memblokade jalan Bhadrak-Chandbali. “Kami mencari kerabat Bapi. Kami tidak punya rencana untuk menanyai Bapi. Tapi, dia berusaha kabur saat melihat kami,” kata salah seorang polisi Distrik Tihidi. Anda dapat membacanya di bit.do/TakutPolisi. (zam/c17/fat/jpg/dwi/k16)