Delapan desa di Kecamatan Kembang Janggut, Kutai Kartanegara (Kukar), terendam banjir. Ratusan rumah serta sejumlah fasilitas publik di sejumlah desa itu terendam. Banjir disebut-sebut dari luapan Sungai Belayan yang mengitari sejumlah kecamatan di kawasan hulu Kukar.
TENGGARONG - Camat Kembang Janggut Tego Yuwono mengatakan, banjir disinyalir kiriman dari Kecamatan Tabang. Banjir mulai melanda Kembang Janggut pada Kamis (20/5) lalu. Menurutnya, curah hujan yang tinggi di hulu Kukar turut membuat aliran Sungai Belayan meluap. “Banjir ini akibat kiriman air dari Sungai Belayan yang membelah tiga kecamatan. Yakni Kenohan, Kembang Janggut, dan Tabang,” katanya.
Aliran air tersebut nantinya diprediksi akan sampai ke Kecamatan Kenohan. Sementara saat ini terdapat delapan desa terdampak di Kembang Janggut. Yaitu Desa Kelekat, Bukit Layang, Pulau Pinang, Long Beleh Modang, Muai, Long Beleh Haloq, Loa Sakoh dan Perdana. “Selain delapan desa terdampak banjir, dua desa lainnya juga ada sebagian kawasannya yang tergenang," lanjutnya.
Desa yang kondisinya paling parah, ucap dia, yaitu Desa Kelekat, Muai, Long Beleh Modang, dan Long Beleh Haloq. Sementara banjir di desa lainnya mulai surut. Sejumlah akses jalan poros menuju Kecamatan Tabang masih terendam banjir.
"Warga tidak ada yang mengungsi. Mereka memang sudah memprediksi banjir ini. Karena ini juga fenomena alam yang beberapa tahun terjadi,” katanya. Menurutnya, warga yang terpaksa tidak bisa beraktivitas di luar rumah mengharapkan bantuan berupa sembako. Hingga kemarin, pihak BPBD Kukar telah mengirim sejumlah bantuan, seperti perahu karet.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kukar Edy Mardian menyebut, pihaknya telah mengirim sejumlah petugas untuk mengantisipasi meluasnya banjir tersebut. Sejumlah OPD teknis juga sudah menggelar rapat untuk menindaklanjuti banjir tersebut. “Rencananya besok (hari ini, Red) kita rapat lagi untuk membahas ini,” imbuhnya.
Secara terpisah, Kapolsek Kembang Janggut Iptu Hadriansyah mengatakan, pihaknya saat ini turut berupaya mengantisipasi gangguan kamtibmas. Seperti mengingatkan warga untuk mengantisipasi korsleting listrik hingga keamanan barang berharga di rumah. “Kami bersinergi dengan unsur muspika lainnya,” kata Kapolsek. (qi/kri/k16)