Sudah Kepepet, KKB Desak Operasi Militer Dihentikan

- Sabtu, 22 Mei 2021 | 11:04 WIB
DIBURU APARAT: Dua orang yang diduga anggota KKB naik ke puing pesawat sambil menunjukkan senjatanya. (SEBBY SEMBOM FOR CEPOS)
DIBURU APARAT: Dua orang yang diduga anggota KKB naik ke puing pesawat sambil menunjukkan senjatanya. (SEBBY SEMBOM FOR CEPOS)

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengancam akan melakukan revolusi total. Caranya, menggabungkan semua kelompok ke dalam 33 Komando Daerah Pertahanan (Kodap).

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menuturkan, revolusi total diumumkan dalam beberapa tahun ke depan. ’’Yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan perang serentak di semua tanah Papua,” katanya kemarin (20/5).

Karena itu, dia mendesak pemerintahan Presiden Jokowi segera menghentikan operasi militer. Lalu, duduk bersama di meja perundingan. ”Segera lakukan semua itu sebelum kami umumkan revolusi total,” tuturnya.

Polri memiliki data yang berbeda terkait jumlah KKB, sebutan pemerintah untuk kelompok tersebut. Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Ahmad Ramadan menuturkan, TNI dan Polri memetakan KKB ke dalam tujuh hingga sembilan kelompok. Mereka tersebar di beberapa wilayah di Papua. ”Setiap kelompok telah teridentifikasi,” ujarnya.

Identitas pimpinannya dan jumlah anggotanya juga telah diketahui. Seperti sebelumnya, jumlah mereka diprediksi lebih dari 150 orang. ”Kendati telah terpetakan, ada tantangan dari segi medan. Hutan yang berbukit-bukit,” jelasnya.

Pemerintah juga mendukung penuh langkah-langkah penindakan terhadap kelompok yang sudah dicap sebagai teroris itu. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mohammad Mafud MD menegaskan bahwa penindakan kepada KKB dilakukan demi keamanan masyarakat Papua.

Berdasar laporan yang dia terima, kelompok tersebut sudah terdesak. ’’Jadi, sudah ada peningkatan keberhasilan karena kami sekarang akan lebih tegas khusus kepada kelompok itu (KKB, Red),’’ kata Mahfud. 

KKB, lanjut dia, bukan kelompok yang terlalu besar. Jumlahnya sangat kecil bila dibandingkan dengan seluruh masyarakat Papua.

Dari Jayapura, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri menyatakan, pihaknya sudah mengingatkan anggota yang berada di beberapa titik di Kabupaten Puncak Jaya untuk mengantisipasi pergerakan KKB. Selain di Kabupaten Puncak, personel TNI-Polri sedang melakukan pagar betis di Intan Jaya. ’’Kami berharap di dua wilayah yang sering kacau (Puncak dan Intan Jaya, Red) bisa kami bersihkan. Setelah itu, baru kami mencari ke mana kelompok ini bergeser,” katanya kepada Cenderawasih Pos.

Dia menjelaskan, di pos-pos yang sudah dibangun akan ditempatkan personel. Selain itu, pihaknya akan membuat titik kuat untuk menekan mereka (KKB) supaya tidak kembali melakukan kejahatan di Kabupaten Puncak maupun Intan Jaya. (jpc)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X