SAMARINDA–Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda mendapat kabar baik tentang kondisi Jembatan Mahkota II, setelah menjalani rapat virtual dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rabu (19/5). Menanti surat resmi untuk memutuskan apakah jembatan boleh dibuka atau tidak.
Kepala Dinas PUPR Samarinda Hero Mardanus Satyawan mengatakan, berdasarkan laporan dari timnya, kementerian menyampaikan dari laporan terkini atas pengukuran beberapa bagian, menyatakan kondisi Jembatan Mahkota II baik-baik saja. Dari rapat itu, kemungkinan membuka jembatan dalam waktu dekat terbuka lebar, tinggal menunggu surat resmi diterima, kemudian dirapatkan bersama wali kota dan instansi terkait, setelah itu diumumkan ke publik.
"Jika nanti benar jembatan boleh dibuka, kemungkinan ada pembatasan jenis kendaraan yang boleh melintas. Apakah hanya motor, atau mobil dibolehkan," ucapnya.
Wali Kota Samarinda Andi Harun menyambut baik kabar tersebut. Namun, dia memastikan untuk pengukuran terhadap keretakan pada cap pile pylon tujuh sisi Kecamatan Palaran yang sempat menjadi kendala karena menunggu ketersediaan alat uji crack detection microscope, diharapkan tetap dilakukan.
"Ada kabar juga alat yang semula bisa sampai ke Samarinda kurun enam minggu bisa lebih cepat, artinya pengukuran segera dilakukan dan dilaporkan ke kementerian," ucapnya.
Penutupan jembatan berdasarkan surat rekomendasi dari Direktorat Pembangunan Jembatan Kementerian PUPR yang diterima, Senin (10/5).
Tiga poin dalam surat tersebut yaitu berita acara hasil pengukuran sebelum dan sudah longsor belum disampaikan, laporan pengukuran pada cap pile pylon tujuh juga belum disampaikan, dan belum ada pembahasan dengan Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) terkait hal di atas. (dns/dra/k8)