SAMARINDA - Pelaku Joni yang hendak merampok Bank Mandiri Jl Hasan Basri, Jumat (21/5/2021) siang mengaku terlilit hutang Rp 180 juta sehingga nekat beraksi dengan modal pistol dan bom rakitan mainan.
Hal ini dikatakan Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda Ipda Dovie Eudy, saat dikonfirmasi wartawan.
"Dia terlilit hutang Rp 180 juta. Pelaku warga Samarinda. Saat ini, kita masih dalami apakah pelaku residivis atau melakukan kejahatan yang lain," ujarnya.
Polisi dikatakan Dovie telah menyita barang bukti pistol mainan, bom rakitan mainan warna hitam dan 4 buah petasan yang digunakan untuk beraksi hendak merampok Bank Mandiri.
"4 buah petasan digunakan seolah-olah membawa bom rakitan," katanya.
Pelaku Joni kepada polisi mengaku mengincar Bank Mandiri Jl Hasan Basri, karena suasananya sepi. Ia beraksi hanya seorang diri.
"Pakai sarana sepeda motor sendiri. Kemudian dia masuk temuin teller. Berpura-pura jadi nasabah. Seolah olah nyetor duit. Kebetulan teller cewek dua duanya. Kemudian langsung, mba nya nanya keperluannya. Pelaku bilang mau setor yang dan formulir sudah diisi," kata Dovie.
Saat itulah, pelaku menyodorkan kertas berupa ancaman kepada teller dibalik kertas formulir setoran. Sontak teller berteriak dan kabur ke ruang sebelah.
"Teller langsung berteriak kabur ke ruang sebelah. Setelah itu tersangka sempat keluar kan pistol mainan. Dia kabur karena panik. Di lantai bawah sempat ditahan sekuriti. Tapi dia melawan mendorong sekuriti. Dan, lari kabur menabrak kaca pintu," kata Dovie.
Pelaku Joni akhirnya berhasil ditangkap setelah dikejar sampai di Jl Elang. Pelaku langsung diamankan warga. "Dan polisi langsung datang dan saya yang jemput pelaku," kata Dovie.