Hingga saat ini Singapura belum menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 dari Sinovac. Padahal vaksin sudah tiba di negara itu sejak beberapa bulan lalu selain Pfizer dan Moderna. Namun, Singapura menegaskan, sampai detik ini para ahli di sana masih mengevaluasi vaksin tersebut.
Pemerintah Singapura mengumumkan akan terus menilai penggunaan vaksin Covid-19 Biotek Sinovac. Mereka masih punya batas waktu hingga 2 tahun seiring berakhirnya masa simpan atau masa kedaluwarsa vaksin.
“Dengan stok saat ini memiliki umur simpan dua tahun,” kata Kementerian Kesehatan (MOH) seperti dilansir dari Connected to India, Rabu (19/5).
Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) melanjutkan evaluasinya dengan tujuan agar dapat disetujui untuk digunakan pada orang Singapura. Tetapi mereka masih membutuhkan beberapa item informasi dari produsen untuk memastikan bahwa vaksin tersebut aman dan efektif.
Direktur layanan medis Depkes Kenneth Mak menanggapi sebuah pertanyaan mengapa Singapura belum menyetujui penggunaan vaksin Sinovac. Singapura menerima pengiriman pertama vaksin Sinovac farmasi yang berbasis di Beijing, juga dikenal sebagai CoronaVac, pada Februari, dengan sekitar 200 ribu dosis dikirimkan.
“Pabrikan telah memberi tahu kami bahwa vaksin tersebut memiliki masa simpan hingga dua tahun, jadi itulah yang kami pikirkan saat ini dalam hal masa simpan dan kedaluwarsa vaksin Sinovac yang sudah dikirimkan kepada kami,” kata Profesor Madya Mak.
Dia juga mencatat bahwa otoritas kesehatan setempat (HSA) sedang memantau bagaimana negara lain yang telah menggunakan vaksin itu. Dan Singapura melihat apakah informasi yang diperoleh dapat digunakan sebagai bagian dari evaluasi sendiri.
Sejauh ini Singapura sudah memvaksinasi populasinya dengan vaksin Pfizer dan Moderna. Berbeda dengan Sinovac yang menggunakan virus yang dimatikan, Pfizer dan Moderna menggunakan metode mRNA. (jpg/dwi/k16)