LOS ANGELES– Hakim arbitrase Amerika Serikat (AS) Daniel Weinstein kemarin (18/5) membuat keputusan mengejutkan. Weinstein memenangkan gugatan pihak petinju AS Deontay Wilder yang menuntut Tyson Fury untuk mengadakan pertarungan jilid ketiga.
Keputusan itu langsung membuat rencana duel unifikasi kelas berat antara Fury dan Anthony Joshua kembali dalam status tanda tanya. Pasalnya, Weinstein juga langsung memberikan instruksi lengkap.
Duel jilid ketiga antara Fury versus Wilder harus sudah dilaksanakan paling lambat 15 September. Padahal, pertarungan Fury melawan Joshua direncanakan berlangsung pada 14 Agustus.
Dari dua tanggal yang mepet tersebut, jelas Fury tidak mungkin bisa memenuhi dua-duanya. Keputusan itu muncul hanya selang sehari setelah Fury mengaku telah menemui pihak Arab Saudi selaku calon penyelenggara untuk membicarakan kontrak kerja sama.
Pihak Fury maupun Joshua sampai saat ini kompak belum buka suara. Eddie Hearn selaku pimpinan Matchroom yang merupakan promotor Joshua belum menjawab ketika dihubungi BBC. Begitu juga Bob Arum selaku salah satu co-promotor Fury.
Keterangan baru muncul dari Frank Warren yang juga merupakan salah satu co-promotor Fury. Dia menyebut pihaknya sedang bekerja keras untuk mengurai masalah tersebut. Yang dia tekankan, sampai saat ini memang belum ada keputusan final pertarungan Fury kontra Joshua harus berlangsung pada 14 Agustus meski info itu sudah bocor ke media.
’’Kami sedang terus melakukan diskusi dengan berbagai pihak,’’ ucap Warren kepada BBC. ’’Yang jelas, hanya ada dua opsi lawan Fury dalam waktu dekat. Yakni, antara Joshua atau Wilder,’’ tambahnya. (irr/c17/dra)