Jangan Lupa Sering Jengukin ke Sini Selagi Masih Ada Umur

- Rabu, 19 Mei 2021 | 13:02 WIB
SUKARELA: Komunitas Carenang Ringan Tangan saat menjalankan kegiatan sosial berbagi untuk lansia di Carenang, Serang, Banten. (CARENANG FOR JAWA POS)
SUKARELA: Komunitas Carenang Ringan Tangan saat menjalankan kegiatan sosial berbagi untuk lansia di Carenang, Serang, Banten. (CARENANG FOR JAWA POS)

Jauh dari anak atau keluarga, banyak kakek-nenek yang sudah sangat bahagia saat para relawan Carenang Ringan Tangan menemani mereka ngobrol. Nuraeni Shopiyah mendirikan komunitas itu dan memilih membantu para lansia karena baginya mereka kelompok paling rentan.

 

FOLLY AKBAR, Serang

 

TAK sekali dua kali dia mendapati respons mengharukan itu. Berkali-kali, bahkan hampir tiap kali. Kakek-nenek yang menangis tiada henti saking senangnya ada yang masih peduli dengan mereka. “Akhirnya, kami jadi kebawa suasana,” kata Nuraeni Shopiyah.

Mengharukan, sekaligus bagi Aeni, sapaan Nuraeni Shopiyah, mendatangkan kelegaan. Sebab, itu berarti apa yang dia dan rekan-rekannya lakukan di Carenang Ringan Tangan (Carita) membawa arti. Juga mendatangkan kegembiraan.    

Aeni mendirikan Carita sekitar lima bulan lalu. Carenang adalah nama kecamatan di Kabupaten Serang, Banten, tempatnya berasal. Ringan tangan artinya suka menolong atau membantu.

Carita berasal dari pergulatan batin atas kegelisahan Aeni sebagai kaum terdidik. Bertahun-tahun merantau sebagai mahasiswi Universitas Pasundan, Bandung, perempuan 23 tahun itu merasa perlu memberikan manfaat bagi orang lain sekembali ke daerah asal.

Pergolakan batin tersebut akhirnya menuntunnya pada pilihan membantu lansia (lanjut usia). Itu juga tak lepas dari kondisi di sekitar. Banyak lansia yang hidup sebatang kara dan tertekan secara ekonomi maupun psikis.

Aeni mencontohkan, Nyai Jasem yang tinggal di Kampung Ciguha. “Sedih, sudah tua. Enggak punya temen ngobrol di rumah, sendirian. Kalau malam suka keingatan anak,” kata Nyai Jasem seperti ditirukan Aeni. 

Para lansia itu, menurut Aeni, termasuk kelompok paling rentan. Sebab, secara fisik, mereka sudah tidak dapat berbuat banyak untuk mendapatkan penghasilan. “Kadang mereka untuk makan saja susah,” tuturnya.

Sadar sulit menjalankan seorang diri, Aeni mengajak tiga kawan perempuannya: Sri Ekayanti, Elin Sri Mulyani, dan Muttammimah. Gayung bersambut. Komitmen terbentuk. Carita lantas bergerak.

Saat ini, Carita masih berkonsentrasi di kawasan Kecamatan Carenang. Para anggota melakukan survei kepada para lansia di berbagai desa atau kampung yang perlu dibantu. Selain program berbagi sembako yang dilakukan mingguan, komunitas memiliki program bulanan berupa perbaikan rumah. Meski hanya kecil-kecilan.

Misalnya, membersihkan, merapikan, dan memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil di rumah. Maklum, mayoritas target santunan mereka hidup dalam rumah yang kurang layak.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X