Kaltim Tunda Vaksinasi AstraZeneca

- Rabu, 19 Mei 2021 | 12:44 WIB

SAMARINDA–Penggunaan vaksin AstraZeneca kelompok produksi atau batch CTMAV547 untuk sementara dihentikan di Kaltim. Sebelumnya, vaksin ini akan diberikan kepada anggota TNI-Polri. Semua dosis vaksin dengan batch tersebut saat ini tengah diinvestigasi secara mendalam oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). 

"Ditangguhkan. Vaksin itu masih ada sama kami di Diskes Kaltim. Belum disuntikkan sebelum keluar hasil pengujiannya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Padillah Mante Runa dalam keterangannya, (18/5). Dia menegaskan, Dinas Kesehatan Kaltim akan menggunakan vaksin AstraZeneca setelah hasil pengujian keluar. Sehingga, masyarakat diharapkan tak perlu khawatir. Pengujian akan memerlukan waktu 1–2 pekan ke depan. Jika lolos, vaksin itu akan disuntikkan.

"Saya enggak hafal berapa jumlah dosisnya. Memang Vaksin Astra itu dikirim untuk TNI dan Polri," terang Padillah. Dia menjelaskan, saat ini vaksin tersebut masih di gudang penyimpanan Diskes Kaltim. Vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 tiba di Kaltim sekitar dua pekan lalu. Vaksin itu belum bergerak dan belum didistribusikan ke kabupaten/kota sebelum hasil pengujian dari pusat selesai. "Kaltim tidak melakukan penolakan terhadap vaksin itu, tapi juga perlu dilakukan pengujian guna keamanan penerima vaksin," jelasnya.

Sementara itu, Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat tidak khawatir berlebihan. “Penghentian ini adalah bentuk kehati-hatian pemerintah. Hanya satu batch ini yang dihentikan. Untuk lainnya tetap digunakan seperti biasa,” jelas Wiku, kemarin. Juru bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menambahkan, tidak semua batch vaksin AstraZeneca dihentikan distribusi dan penggunaannya. Hanya Batch CTMAV547 yang dihentikan sementara. "Batch CTMAV547 saat ini berjumlah 448.480 dosis dan merupakan bagian dari 3.852.000 dosis. AstraZeneca yang diterima Indonesia pada tanggal 26 April 2021 melalui skema Covax Facility/WHO," jelasnya dalam rilis.

Terkait dengan laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang diduga berkaitan dengan AstraZeneca Batch CTMAV547, Komnas KIPI telah merekomendasikan BPOM untuk melakukan uji sterilitas dan toksisitas terhadap kelompok tersebut.

"Ini adalah bentuk kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini. Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak termakan oleh hoaks yang beredar. Masyarakat diharapkan selalu mengakses informasi dari sumber tepercaya," kata Siti Nadia.

Dia melanjutkan, penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan karena vaksinasi Covid-19 membawa manfaat lebih besar. Sedangkan, hingga saat ini, berdasarkan data Komnas KIPI belum pernah ada kejadian orang yang meninggal karena vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Dalam beberapa kasus sebelumnya, meninggalnya orang yang statusnya telah divaksinasi Covid-19 adalah karena penyebab lain, bukan akibat dari vaksinasi yang diterimanya.

 

Vaksin Gotong Royong Mulai Diberikan

Kemarin (18/5), pelaksanaan vaksin Covid-19 program Gotong Royong dimulai. Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan perdana program yang ditujukan untuk karyawan perusahaan tersebut. Vaksinasi tersebut berlangsung diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi pekerja dan mendongkrak perekonomian. "Pagi hari ini saya mengunjungi PT Unilever yang bersama-sama dengan 18 perusahaan telah memulai vaksinasi gotong royong," kata Jokowi. Vaksin ini diberikan oleh perusahaan kepada manajemen dan karyawannya secara gratis. Dia berharap, vaksinasi melalui skema gotong royong antara pemerintah dan sektor swasta ini dapat mempercepat jalannya proses vaksinasi Covid-19.

Jokowi meminta agar vaksin Covid-19 ini bisa terus tersedia. Sehingga, dapat mempercepat program vaksinasi. Targetnya, ada 181,5 juta orang di Indonesia bisa divaksin Covid-19. Jokowi berharap dengan adanya vaksinasi gotong royong ini, pekerja dapat merasa lebih aman. Selain sehat, dampak lainnya adalah untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi. Program Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong menggunakan vaksin Sinopharm. Jenis ini berbeda dengan yang digunakan dalam program vaksinasi massal pemerintah. Vaksin dari Sinopharm telah dimasukkan dalam emergency use listing (EUL) oleh WHO. Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10 Tahun 2021 terkait vaksin Gotong Royong. Tarif vaksin tersebut diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021. Harga tertinggi Rp 321.660 dengan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp 117.910 untuk setiap dosis. Vaksin ini diberikan kepada pekerja, keluarga, dan individu terkait. Penerima vaksin tidak dikenakan biaya apapun karena ditanggung oleh perusahaan. 

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia berpendapat adanya vaksinasi di sektor pekerja ini akan membentuk kepercayaan publik dan opini global dalam penanganan pandemi. "Investor dan pelaku usaha akan lebih percaya diri untuk melakukan suatu perencanaan yang matang dan realisasi investasi yang kemudian akan menciptakan lapangan pekerjaan," ucapnya. Pelaksanaan vaksinasi ini juga merupakan peran dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Ketua Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengungkap awal mula inisiasi program Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong untuk pekerja. Mulanya dari pertemuan para pelaku usaha dengan Presiden Joko Widodo. "Dari pembicaraan ini timbul ide dari Bapak Presiden mengenai vaksinasi mandiri, kemudian menjadi vaksin gotong royong," katanya.

Dia beranggapan bahwa dunia usaha antusias dalam menyambut vaksinasi ini. Hingga kemarin sebanyak 22.736 perusahaan yang telah terdaftar dengan 10 juta pekerja di dalamnya. Menurut Rosan, jumlah partisipasi tersebut terus bertambah seiring berjalannya program Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong. "Mereka katakan kalau boleh tidak hanya pegawainya, tapi juga misalnya masyarakat sekitar operasional mereka untuk mendapatkan vaksinasi yang mereka berikan secara gratis," tuturnya. (nyc/jpg/riz/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X