Penurunan kasus Covid-19 di Kaltim patut disyukuri. Hal ini tentu karena andil semua pihak, terutama warga yang patuh pada protokol kesehatan (prokes). Bahkan Gubernur Kaltim Isran Noor pun sudah menyampaikan penghargaannya dan rasa bangganya kepada warga Kaltim. Yang tak kalah berperan adalah tentunya aparat, dalam hal ini TNI dan Polri.
Gubernur Isran Noor mengaku senang dan bersyukur karena dua jenderal amat sangat membantu Kaltim dalam menekan Covid-19. “Dua jenderal ini sangat membantu pemerintah daerah,” kata Isran Noor seraya menyebut Panglima Kodam (pangdam) VI Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto dan Kapolda Kaltim Irjen Pol Herry R Nahak. Dikatakan gubernur, pihaknya selalu berkoordinasi intens dengan Pangdam dan Kapolda dalam hal penanganan dan pencegahan Covid-19.
"Saya bersyukur dan bangga, juga senang telah dibantu dua Jenderal dalam menangani penyebaran dan penularan Covid-19 di daerah ini. Salut kepada Pangdam VI Mulawarman dan Kapolda Kaltim," sebut Isran Noor sebelum Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah.
Menurut Isran, koordinasi dan komunikasi yang baik diharapkan meningkatkan semangat pemerintah daerah untuk bersama berjuang mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di Benua Etam. Tidak hanya dua jenderal, Isran juga mengapresiasi seluruh pihak di tingkat RT, kelurahan, desa, kecamatan, kabupaten dan kota yang telah berjuang bersama mencegah penularan Covid-19. "Artinya, pencegahan ini bukan hanya tanggungjawab Gubernur. Tetapi, semua pihak," jelasnya.
Karena itu, lanjut Isran, semua pihak terlebih masyarakat diminta tetap mengikuti anjuran pemerintah dan menjalankan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas kegiatan, sehingga mencegah penyebaran dan penularan Covid-19. "Meski beberapa hari menurun kasus terkonfirmasi positif, tetapi kewaspadaan dan mentaati protokol kesehatan menjadi keharusan," jelasnya.
Tindakan Pemerintah melakukan pengetatan sejak 6 - 17 Mei dan berlanjut antisipasi arus balik, menurut Gubernur, tidak lain sebagai bentuk konsistensi dan penegakkan aturan yang dilaksanakan selama ini. "Ini kan untuk menjamin sekaligus melindungi keselamatan masyarakat dari terpapar virus corona," ungkap Kasatgas Penanganan Covid-19 Kaltim ini. Gubernur berharap petugas lebih tegas namun tetap santun, demikian pula pemudik ketika dicek kesehatannya bisa kooperatif.
EVALUASI IDULFITRI
Pemprov Kaltim juga melakukan evaluasi pelaksanaan penjagaan dan pengetatan warga saat mudik dan libur Idulfitri. Gubernur mengakui, walaupun ada pemudik yang lolos dari penyekatan, namun jumlahnya tidak terlalu signifikan. "Tidak ada yang menerobos," jawab Isran Noor usai mengikuti Rakor Kepala Daerah dan Forkopimda seluruh Indonesia bersama Presiden Joko Widodo secara virtual di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Senin (17/5/2021). " Tapi seandainya pun ada (lolos dalam penyekatan), ya tidak banyak lah. Penjagaan kan tetap ketat di pintu-pintu penyekatan," ungkapnya.
Diakui Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim ini, penyekatan dilakukan di perbatasan antar provinsi, khususnya jalur darat dengan melibatkan TNI, Polri, Satpol PP dan aparat instansi terkait lainnya. Penyekatan tambahnya, dilakukan sejak 6-17 Mei dan kembali dilanjutkan, guna mengantisipasi arus balik para pemudik dengan menyiapkan petugas kesehatan untuk check up antigen Covid-19. "Selain bandara, juga terminal-terminal dan pelabuhan laut kedatangan pemudik dari luar Kaltim, kita siapkan check up antigen," jelasnya. (pro)