Taliban-Afganistan Tempur Lagi

- Selasa, 18 Mei 2021 | 16:38 WIB

KANDAHAR – Perdamaian dua kubu di Afganistan tak bisa bertahan lama. Pekan lalu (16/5), Taliban dan pemerintahan Afganistan kembali terlibat dalam konflik senjata. Perseteruan dimulai tepat beberapa jam setelah perjanjian gencatan senjata berakhir.

Kepala Dewan Provinsi Helmand Attaullah Afghan menyatakan, konflik terjadi di Lashkar Gah dan beberapa distrik lainnya. Dia mengatakan bahwa adu tembak terjadi saat petarung Taliban menyerang pos keamanan militer di perbatasan Lashkar Gah. “Pertempuran masih berlangsung sampai saat ini,” ungkapnya kepada Agence France-Presse.

Pemerintahan Helmand mengungkapkan, ada 21 petarung Taliban yang tewas dalam konflik tersebut. Namun, mereka tak menyebut korban di sisi militer. Sementara jubir Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan, militer Afganistan yang mulai melanggar gencatan senjata terlebih dahulu.

Gencatan senjata keempat dalam dua dekade terakhir tersebut diusulkan Taliban. Kelompok militan yang pernah menguasai Afganistan sebelum diinvasi Amerika Serikat (AS) itu ingin melewatkan Idulfitri dengan tenang. Rezim Presiden Ashraf Ghani pun langsung setuju, mengingat Taliban jarang meminta gencatan senjata.

“Ini adalah langkah yang penting untuk mencapai perdamaian. Jalan yang sudah seharusnya ditempuh secepat mungkin,” ungkap Zalmay Khalilzaf, negosiator pemerintah AS di Afganistan.

Namun, selama gencatan senjata pun, Afganistan masih belum tenang. Pada Jumat (14/5) ledakan terjadi di sebuah masjid pinggiran Kabul. Insiden tersebut menewaskan 12 orang, termasuk imam salat Jumat.

Saat itu kedua pihak sudah cekcok. Pemerintahan Ghani menyalahkan Taliban. Namun, Taliban menyangkal hal tersebut. Tak lama kemudian, ISIS mengklaim ledakan itu sebagai tindakan mereka. Kelompok teroris tersebut mengaku memang sudah beroperasi di Afganistan beberapa minggu terakhir. Mereka menyatakan meledakkan beberapa jaringan listrik untuk mengganggu kondisi beberapa kota.

Di Doha, perwakilan pemerintah dan Taliban mengaku sedang bertemu untuk membicarakan perdamaian. Ini adalah pembicaraan pertama setelah negosiasi yang dimulai September ditangguhkan. “Kedua pihak setuju untuk bertemu setelah Idulfitri,” cuit Taliban.

Pembicaraan itu muncul karena rencana AS yang ingin mengosongkan kekuatan militer mereka di Afganistan. Seharusnya semua tentara dan alutsista Negeri Paman Sam sudah keluar Afganistan per 1 Mei. Namun, Presiden AS Joe Biden menangguhkan batas waktu itu. Dia menggantinya sampai 11 September, bertepatan dengan dua dekade serangan teroris di New York.

Rencana tersebut dipermasalahkan beberapa pihak. Banyak yang menganggap hal itu bakal kembali menghadirkan kekacauan di Timur Tengah. ”Hal ini bakal membuat pemberontak berkesempatan untuk mengumumkan kemenangan mereka. Mereka bakal menunggu kekosongan militer dan mencoba merebut kekuasaan,” ungkap Nishank Motwani, pakar politik Afganistan dari Australia.

Hal tersebut sudah dirasakan militer Afganistan di daerah Kandahar. Biasanya mereka mengandalkan unit udara AS untuk melakukan operasi malam. Namun, hal itu sudah tak bisa dilakukan. Pasalnya, pesawat pemerintah Afganistan tak punya kemampuan untuk terbang di malam hari.

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengaku resah dengan penarikan tentara AS dan NATO yang terlalu cepat. Menurut dia, hal tersebut jelas bakal melepaskan kekacauan yang sudah ditekan selama ini. Dia meminta PBB bisa berperan aktif untuk menggantikan posisi AS. (bil/c9/bay/jpg/dwi/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X