BUS antarkabupaten Paser dan Penajam Paser Utara (PPU) yang biasanya beroperasi setiap hari, selama sepekan memilih libur karena adanya kebijakan larangan mudik oleh gubernur Kaltim. Mereka libur sejak Minggu, 9–16 Mei.
Hal ini diungkapkan salah satu kernet Bus Penajam-Grogot. Pria yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, dari sembilan armada, tidak ada yang berani beroperasi meski untuk angkutan yang sama seperti jenis Colt L300 tetap beroperasi.
“Banyak penumpang langganan yang tidak berani berangkat. Akhirnya tidak ada bus yang beroperasi,” katanya, saat berbincang dengan Kaltim Post di terminal Penajam, Senin (17/5) pagi.
Total ada sembilan bus, lima berangkat dari Penajam dan empat dari Tanah Grogot setiap harinya. Namun, dari keseluruhan itu, hanya satu pemiliknya, pengusaha dari Grogot. Seluruh unit dari Penajam.
Saat Kaltim Post menumpangi bus tersebut dari Penajam ke Grogot, hanya ada tujuh penumpang. Itu pun tidak seluruhnya turun ke Grogot. Pria berkulit gelap itu menjelaskan, terkadang jika hanya ada dua penumpang dari terminal, ada bus yang tidak berangkat, baik itu dari Penajam maupun Grogot. Sebab, tidak menjamin dapat penumpang selama perjalanan.
Selama setahun pandemi Covid-19 ini penumpang semakin menurun. Khususnya tahun ini karena ada larangan mudik di dalam daerah. “Minimal jika uang solar mencukupi Rp 500.000, baru kita lega bisa berangkat,” lanjutnya.
Tarif dari Penajam-Grogot selama ini Rp 50 ribu per orang. Dengan jarak sekitar 140 kilometer. Jika ada yang turun di pertengahan, lebih rendah dari itu tarifnya. Dia menyebut, 15 hari sebelum Lebaran, penumpang di terminal sudah sangat sepi. (jib/kri/k16)