Timnas Indonesia sudah bertolak ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), dini hari tadi (17/5). Skuad Garuda dijadwalkan menjalani tiga laga sisa kualifikasi Piala Dunia 2022 grup G. Timnas akan melawan Thailand (3/6), Vietnam (7/6), dan UEA (11/6).
Selain menjalani pertandingan kualifikasi, Osvaldo Haay dkk bakal melakoni dua kali uji coba internasional terlebih dahulu. Lawan yang dipilih adalah Afghanistan (25/5) dan Oman (29/5) di Dubai, UEA.
Sebagaimana diketahui, kans Indonesia untuk lolos kualifikasi sudah tertutup. Sebab, dari lima laga yang sudah dijalani, tim Merah Putih belum mengoleksi satu poin pun alias selalu kalah.
Kendati demikian, pelatih timnas Shin Tae-yong tetap menargetkan bisa meraup tiga kemenangan saat berlaga di Dubai. Kemenangan itu berguna untuk memperbaiki ranking FIFA Indonesia yang saat ini berada di peringkat ke-173.
STY –inisial Shin Tae-yong– menyebutkan, tim sekelas Indonesia tak pantas berada di peringkat yang terbilang jauh di bawah. Indonesia dikatakannya memiliki peluang tembus 100 besar.
Target yang dicanangkan pelatih asal Korea Selatan itu dipastikan tidak mudah. Setidaknya ada dua alasan sulit terwujudnya misi STY untuk menyapu bersih kemenangan di Dubai.
Pertama, STY lebih banyak mengandalkan pemain muda. Dari 28 pemain yang dipilih, rata-rata pemain berusia muda. Mulai Kiper Nadeo Argawinata, 24 tahun; Rachmat Irianto, 21; Genta Alfaredo, 19; hingga Pratama Arhan, 19.
Kedua, kondisi pemain Indonesia belum 100 persen. Sebab, training camp (TC) yang dilakukan sejak 1 Mei masih dalam suasana Ramadan. Selama menjalani TC lebih dari dua pekan, latihan juga dilakukan larut malam.
Dengan fakta-fakta yang ada, STY mengakui akan sulit untuk meraih kemenangan. ’’Memang jujur tidak bisa pastikan menang di sisa tiga laga. Pemain sangat kurang gizinya. Jadi, meningkatkan mental juga susah sekali,’’ katanya saat diwawancarai di kawasan Senayan. Meski begitu, STY tetap optimistis bisa membenahi kekurangan di sisa latihan yang ada. Apalagi, berdasar pantauan Jawa Pos, saat memimpin latihan, sering kali STY bersikap tegas dengan pemain yang kurang memiliki effort terbaik di lapangan. Seperti kurangnya kemauan pemain merebut bola saat dikuasai lawan hingga menutup ruang tembak. (jpc)