Penulis Buku Balikpapan Mencoba Bangkit setelah Sempat Lesu karena Pandemi

- Selasa, 18 Mei 2021 | 20:00 WIB
SIAP LAHIRKAN KARYA BARU: Farah Via Rahmawati yang memperlihatkan beberapa buku karyanya, salah satunya Rentang Waktu. DOKUMEN PRIBADI
SIAP LAHIRKAN KARYA BARU: Farah Via Rahmawati yang memperlihatkan beberapa buku karyanya, salah satunya Rentang Waktu. DOKUMEN PRIBADI

Eksistensi seorang penulis tentu bisa bergantung pada karyanya. Walau tak dimungkiri, wabah pandemi juga berimbas pada profesi ini. Hal itu turut dirasakan Farah Via Rahmawati, salah seorang penulis muda di Balikpapan.

 

OKTAVIA MEGARIA, Balikpapan

 

MENJADI seorang penulis telah digelutinya sejak tujuh tahun silam. Berawal dari hobi menulis di situs blog pribadinya, Farah Via Rahmawati melahirkan karya-karyanya.

Penulis dengan nama pena Bee itu, mampu menyedot para penggemarnya, melalui bait-bait kata yang sarat akan motivasi yang ditulisnya. Hingga 2018, melalui akun Instagram @baitsemusim, namanya kian melonjak. Bahkan saat ini, akun berisi quote dan puisi itu, sudah diikuti lebih 300 ribu pengguna Instagram.

Farah menyebut profesi dan pekerjaannya tidak terhalang oleh pandemi. Pasalnya, menulis sebagian besar memang telah dilakukan di rumah. Kendati begitu, wabah itu memberi dampak dari sisi yang berbeda. Bukan soal sulitnya beraktivitas. Namun, lebih ke tawaran dari pihak penerbit.

“Tahun lalu, itu benar-benar kosong. Apalagi infonya dari sisi marketing juga ada penurunan. Beberapa penerbit tidak berani mendistribusikan buku-buku dulu,” tutur perempuan berhijab itu kemarin (17/5).

Tak hanya dirinya, bahkan hal itu juga dikatakan memberi imbas pada penulis-penulis besar lainnya. Dan membuat eksistensi penulis sempat turun.

Barulah tahun ini, pihak penerbit mulai menghubungi para penulis. Mengingat masa pandemi tak terlalu memberi teror seperti awal kemunculannya. Juga, mulai banyaknya kelonggaran-kelonggaran yang diberikan.

Berbicara soal ide dan inspirasi, perempuan kelahiran Bojonegoro itu mengaku fluktuatif. Ada masa di mana dirinya tak mendapatkan inspirasi sama sekali. Itu pun sempat dialami tahun lalu.

Jika sudah begitu, Farah mencari solusi dengan memancing si ide agar muncul. Misalnya, dengan mendengarkan atau menonton hal-hal yang berkaitan dengan proyek yang tengah dilakukan. Atau membaca buku-buku motivasi Islam dan menonton tausiah ustaz, saat dirinya tengah mengerjakan buku berjudul “Rentang Waktu”. Buku itu berisi kata-kata motivasi dan puisi.

Karena itu, sepanjang 2020, dirinya sempat vakum dalam menulis. Dan lebih berkutat di dunia podcast, melalui akun @semusimtalks. Serta proyek film pendek, bersama teman-teman komunitas.

Sementara, sejak awal Maret lalu, Farah kembali mengerjakan proyek buku. Rencananya, tahun ini dirinya akan melahirkan dua karya tentang self improvement dan motivasi Islam. Yang mana satunya masih dalam garapan, dan rencana rampung Juni mendatang. Setelahnya, dilanjutkan karya yang lain.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X