BALIKPAPAN–Warga dihebohkan dengan kondisi Bendungan Pengendali (Bendali) Telaga Sari, Balikpapan, yang tiba-tiba surut. Hal itu terpantau sejak Senin (17/5) pagi. Selain debit air yang menurun, terlihat ada gelembung air yang muncul pada area bendali. Tak sedikit warga yang ikut berkunjung untuk menyaksikan kejadian tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan Andi Yusri Ramli mengatakan, laporan terkait kejadian di Bendali Telaga Sari sudah diterima sejak Minggu (16/5). Namun, pihaknya belum mengetahui penyebab pasti dari air yang surut tersebut.
Pihaknya telah berkomunikasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, mereka menyarankan dilakukan investigasi terkait kondisi air bendali yang mulai surut. Analisis sementara dari BWS menyampaikan ada indikasi kebocoran. Sepertinya terdapat rembesan air yang masuk.
Kemudian muncul gelembung karena ada udara. “Warna tanah atau sedimen lebih gelap. Itu tanda tanah dari dalam keluar. Tapi seperti apa bentuk kebocoran, perlu tim investigasi yang mendeteksi,” ujarnya. Melihat hal itu, pihaknya melakukan langkah-langkah sementara.
Pertama menyiapkan telaahan staf sebagai laporan kondisi di lapangan kepada pimpinan. Sehingga nanti ada rencana tindak lanjut oleh pemerintah daerah. “Rencana besok (hari ini) pagi kami laporkan ke wali kota dan sekkot agar saran dari kepala BWS segera mungkin investigasi,” ungkapnya.
Dia berharap bisa mendapat izin secepatnya untuk menyiapkan tim investigasi. Nantinya setelah ada investigasi, maka baru diketahui penyebab dan indikasi kejadian tersebut. Sehingga bisa mengambil langkah penanganannya. “Kalau langsung tindakan tanpa investigasi bisa keliru,” imbuhnya.
Lebih lanjut, tim investigasi akan melibatkan berbagai ahli yang berkaitan seperti ahli hidrologi, ahli struktur, dan lainnya. Namun, investigasi itu belum bisa ditentukan memerlukan waktu berapa lama, perlu melihat keperluan di lapangan.
“Mereka (BWS) yang akan melihat apa ini benar ada kebocoran, bahayanya seperti apa, dan rekomendasi penanganan,” ujarnya. Selanjutnya langkah kedua, Dinas PU Balikpapan akan memanggil petugas penjaga Bendali Telaga Sari. Mereka akan diminta mengamati perkembangan di lapangan.
Misalnya ada bangunan yang mengalami kerusakan atau penurunan, serta masalah lain yang muncul setelah air yang tiba-tiba surut. Langkah ketiga, pihaknya akan membuka pintu air bendali. Dia menjelaskan, jika air tertampung dalam jumlah besar akan terjadi desakan atau tekanan pada bagian bendali.
“Karena sudah ada indikasi gelembung, kami takut dampaknya bisa lebih besar. Jadi, kami akan buka pintu air, walaupun ada air tertampung tidak begitu besar,” tuturnya. Terkait kondisi bendali, Dinas PU terus berkomunikasi ke kecamatan, kelurahan, hingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan.
Pihaknya akan memantau terus kondisi prakiraan cuaca. Apalagi kabarnya empat hari ke depan diprediksi curah hujan tinggi. “Semoga dengan langkah antisipasi bisa memberikan manfaat sampai nanti ada penanganan permanen di titik yang bermasalah itu,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Balikpapan Suseno menuturkan, pihaknya telah melakukan pemantauan ke Bendali Telaga Sari. Personelnya turun setelah mendengar laporan dari warga pada Senin (17/5) pagi. Dia pun berkoordinasi dengan instansi terkait.
Seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas PU. Kemudian, koordinasi dengan PDAM karena terdapat instalasi air. Juga, pihak PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang memastikan ada atau tidak gas beracun dan berbahaya.
“Tadi di lapangan dari pengukuran oleh PHM, tidak ditemukan gas berbahaya. Jadi, oksigen normal dan gas beracun 0 persen,” bebernya. Begitu pula kandungan yang mudah terbakar 0 persen. Dia berpesan agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi bendali tersebut.