NAMANYA baru tiga musim tercatat sebagai penggawa Leicester City. Tapi, Youri Tielemans bakal dikenang dalam sejarah hebat klub berusia 137 tahun tersebut. Berkat gol semata wayangnya, trofi Piala FA 2020–2021 tersimpan dalam lemari trofi klub yang berkandang di King Power Stadium tersebut.
Tielemans pun memberikan pengakuan menarik perihal gol pada menit ke-63 itu. Yaitu, adanya bisikan dari teman yang membantunya mencatatkan nama di papan skor Wembley Stadium. Bisikan teman itu terkait cara untuk menaklukkan kiper Chelsea Kepa Arrizabalaga.
”Hari ini (kemarin sebelum final, Red) saya menerima pesan yang meminta kepada saya supaya menembak ke pojok kanan atas (gawang Chelsea, Red) dan saya benar-benar melakukannya,’’ ungkap Tielemans dalam wawancara dengan BT Sport. ”Saya pikir bisa mencetak gol seperti itu sungguh hal luar biasa,’’ imbuh pemain 24 tahun tersebut.
Meski begitu, ada polemik terkait gol Tielemans. Seperti disuarakan True Blues (sebutan fans Chelsea) di linimasa media sosial, ada insiden bola lebih dulu mengenai tangan gelandang serang Leicester City Ayose Perez sebelum gol. Yaitu, ketika Ayoze memotong bola dari bek kanan Chelsea Reece James yang kemudian menjadi awal mula proses serangan berbuah gol.
Insiden berbau handsball itu pun tidak di-review wasit Michael Oliver maupun dilaporkan oleh wasit VAR (video assistant referee) Chris Kavanagh. Menanggapi insiden tersebut, mantan wasit Premier League Peter Walton satu frekuensi dengan korps pengadil lapangan.
Dalam sudut pandangnya, Walton menilai bola yang mengenai tangan Ayoze itu pantulan dari kakinya. ”Secara pribadi, saya menganggap itu bukan handsball,” katanya.
Begitu pula alasan VAR tidak memeriksa insiden tersebut. Sebab, ada rentang waktu hingga 7 detik saat bola mengenai tangan Ayoze hingga terciptanya gol Tielemans. ”Menurut aturan, VAR hanya digunakan sesaat setelah terciptanya peluang gol menjadi gol. Dalam kasus ini, ada jarak waktu (cukup lama, Red),” beber Walton. (ren/c17/dns)
