Miss Myanmar Suarakan Kondisi Negaranya

- Senin, 17 Mei 2021 | 11:47 WIB
Miss Myanmar Ma Thuzar Wint Lwin
Miss Myanmar Ma Thuzar Wint Lwin

Miss Myanmar Ma Thuzar Wint Lwin memanfaatkan keikutsertaannya di ajang Miss Universe untuk menyuarakan kondisi negaranya. ’’Myanmar berhak atas demokrasi. Kami akan terus berjuang dan aku berharap komunitas internasional memberikan bantuan yang kami butuhkan.’’ Demikian kalimat yang menjadi unggahan pertamanya setiba di Florida, lokasi pelaksanaan Miss Universe 2021, awal bulan ini.

Dalam babak kostum nasional, Candy –sapaan Wint Lwin– kembali menyuarakan pesan kemanusiaan dan politisnya. Perempuan 22 tahun itu membawa poster Pray for Myanmar. Candy menjelaskan, dirinya menolak pemerintahan militer di negaranya. ’’Setiap kali melihat tentara, yang kami rasakan adalah takut dan marah,’’ paparnya dalam wawancara dengan The New York Times.

Sebelum bertolak ke Amerika Serikat, Candy aktif berdemonstrasi. Dia membagikan air minum untuk para demonstran di Yangon, kota terbesar di Myanmar. Penyintas tumor payudara itu juga menyisihkan tabungan untuk membantu mereka.

Hal itu membuat Candy menjadi perhatian pemerintah. Dia sempat takut namanya ada di daftar pencarian orang, sebagaimana banyak figur publik Myanmar lainnya. ’’Di bandara, aku takut saat harus melewati imigrasi. Aku memakai hoodie dan merapatkannya sebisaku,’’ lanjutnya.

Setiba di Florida, ada kopernya yang hilang. Untung, Miss Universe Organization banyak membantu. Sejumlah kontestan juga bersedia meminjamkan baju untuk Candy. Untuk kostum nasional, dia mendapatkannya dari orang-orang Myanmar yang tinggal di AS.

Yang Candy lakukan bukan tanpa risiko. Perempuan yang memulai dunia modeling sejak kecil itu tahu posisinya kini tak aman. Candy yakin dirinya menjadi target saat kembali ke Myanmar. ’’Aku tak tahu harus ke mana setelah semua ini selesai,’’ ujarnya.

Namun, dia tidak sendiri. Nasibnya sama dengan Han Lay, wakil Myanmar di Miss Grand International 2021. Dia kini tertahan di Thailand, lokasi penyelenggaraan acara. Dalam pidatonya, Han Lay meminta bantuan audiens internasional. ’’Hari ini, di negaraku Myanmar... Orang-orang sekarat. Tolong bantu Myanmar. Kami membutuhkan bantuan internasional sekarang,’’ ucapnya dalam kontes yang berlangsung bulan lalu tersebut.

Dia menuturkan, sambutan itu mewakili rakyat dan media Myanmar. Han Lay menjelaskan, dirinya diimbau tak pulang ke Myanmar oleh keluarga dan sahabatnya. Di media sosial, dia juga mendapat hujatan dan ancaman pembunuhan dari pihak pro pemerintah. ’’Aku memutuskan tinggal sementara di Thailand, minimal tiga bulan,’’ kata Han Lay, sebagaimana dikutip BBC. (fam/c18/ayi)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X