Libur Lebaran, Traffic Kunjungan Mal Stagnan

- Senin, 17 Mei 2021 | 11:11 WIB
Jumlah kunjungan mal selama libur Lebaran tahun ini tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya. Pengelola mencatat kenaikan cukup tinggi justru terjadi saat weekend jelang Idulfitri.
Jumlah kunjungan mal selama libur Lebaran tahun ini tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya. Pengelola mencatat kenaikan cukup tinggi justru terjadi saat weekend jelang Idulfitri.

BAIKPAPAN - Jumlah kunjungan mal selama libur Lebaran tahun ini tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya. Pengelola mencatat kenaikan cukup tinggi justru terjadi saat weekend jelang Idulfitri.

“Pas weekend sebelum Lebaran terjadi kenaikan kunjungan sekitar 7 persen. Tapi, pas Lebaran-nya kunjungan tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Justru cenderung turun di hari kedua,” ungkap General Manager e-Walk dan Pentacity Yudi Saharuddin, Minggu (16/5).

Hanya saja weekend ini cukup bagus karena gelombang pengunjung mulai dari pagi hingga malam terlihat sepanjang hari. Menurutnya, kunjungan cukup kondusif dibanding sebelum Lebaran di mana jam pengunjung tertinggi pada pukul 17.00 hingga 21.00 Wita. Antara pengunjung menunggu buka puasa dan mereka yang datang setelah buka puasa. “Jadi, weekend setelah Lebaran ini merata,” katanya.

Yudi berharap ada peningkatan pada semester I 2021 ini seiring semakin banyaknya masyarakat yang sudah divaksin. “Diharapkan ada kepercayaan diri dari masyarakat untuk kembali beraktivitas serta kesadaran masyarakat untuk selalu menjadikan prokes sebagai kebiasaan baik dalam hal menjalankan kegiatan di luar rumah, hingga ekonomi bisa kembali segera pulih,” ujarnya.

Adapun strategi untuk semester II 2021, pihaknya masih akan menekan cost operasional mal hingga 20 persen karena apa yang terjadi ke depan belum ada yang bisa memastikan. Kemudian, program yang akan dibuat lebih fokus untuk membantu tenant dan stan pameran bisa tetap bertahan dan dapat melanjutkan usahanya.

Dari pantauan di lapangan, pengujung tetap mematuhi protokol Covid-19. Tampak kunjungan cukup ramai dibanding hari biasanya. Beberapa masyarakat banyak memilih menghabiskan waktu berwisata di mal.

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Kaltim sebenarnya memproyeksikan kunjungan mal akan mengalami kenaikan sebesar 50 persen. Meski pada hari pertama Lebaran, mal di Balikpapan harus tutup sesuai dengan kebijakan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan.

Ketua APPBI Kaltim Aries Adriyanto mengungkap, bahwa selama Lebaran di hari weekend mengalami kenaikan kurang dari 50 persen. Angka tersebut cenderung menurun dari weekend sebelumnya. “Meleset dari perkiraan kita. Mungkin karena ada penyekatan dari luar kota Balikpapan, larangan mudik lokal Kaltim. Bisa jadi hal tersebut yang mengakibatkan tidak sesuai dengan prediksi,” jelas Aries.

Pada saat Lebaran, khusus di Balikpapan pusat perbelanjaan Balikpapan di buka normal baru di hari ke dua. Saat ini, jumlah total okupansi tenant mencapai 48 persen. "Kalau di trade mall sekitar 60 persen karena di sana kan kepemilikan/kios, jadi kita tidak bisa memaksa mereka untuk buka," tuturnya.

Dia menyebut saat ini jumlah kunjungan lebih baik dibanding awal pandemi, yaitu sebesar 45 hingga 50 persen. Di mana, pengunjung maksimal saat ini mencapai 49.000 orang saat akhir pekan dan berkisar antara 17.000 sampai dengan 18.000 pengunjung pada hari-hari biasa.

"Transaksi paling stabil adalah kebutuhan pokok yang terus grow tanpa penurunan sama sekali, dari 2019 hingga 2020 pertumbuhannya sebesar 40 persen dan masuk tiga besar nasional," katanya.

Kemudian, dia mengungkapkan pengunjung yang datang tidak sekaligus ramai. Tapi, datang secara bergelombang. Di mana, pihaknya juga menjaga protokol kesehatan dengan ketat seperti pengaturan tempat duduk pada restoran sebanyak 50 persen, serta memiliki satgas khusus yang mengingatkan pengunjung dan tenant untuk jaga jarak.

"Tata udara yang paling penting, kita sudah pasang lampu UV untuk yang meminimalisasi bakteri di udara dan itu jadi satu-satunya di Kaltim," terangnya.

Adapun strategi untuk mempertahankan kunjungan dan meningkatkan transaksi pihaknya akan menambah jumlah tenant untuk food and beverage (F&B) menjadi 40 persen. “Pada semester II 2021 hal itu yang dilakukan. Kemudian bagaimana caranya untuk menjaga cashflow. Karena di masa pandemi ini kondisi itu yang harus dijaga,” tutupnya. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB
X