Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Balikpapan selama Idul Fitri 1442 Hijriah cenderung menurun. Kabar baik tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty saat dikonfirmasi KPFM melalui pesan singkat WhatsApp, Minggu (16/5).
“Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 cenderung menurun. Sehingga tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit juga menurun,” kata wanita yang akrab disapa Dio itu. Menurut Dio, penurunan kasus terjadi berkat kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan. Serta kebijakan penyekatan mobilisasi yang dilakukan oleh pemerintah pada masa libur Lebaran.
“Alhamdulillah, itu karena adanya antisipasi dari Pemerintah berupa kebijakan pengetatan protokol kesehatan. Terutama penyekatan mobilisasi orang yang diikuti dengan disiplin masyarakat,” ujarnya.
Meski demikian, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan itu mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada. Sebab, penularan Covid-19 memiliki masa inkubasi. “Untuk evaluasi penularan Covid-19 baru dapat kita lihat sekitar 7-14 hari pasca Idul Fitri. Karena penularan Covid-19 memiliki masa inkubasi sekitar satu minggu. Hari ini belum dapat kita nilai,” ungkapnya.
Perihal tersebut, pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi. Pertama, seluruh Puskesmas telah disiapkan petugas tracking. Bekerjasama dengan tim PPKM Mikro, Babinsa, Bhabinkamtibmas. “Tim juga siap melakukan testing menggunakan rapid antigen bila ada warga bergejala atau kontak erat di wilayah Kelurahannya,” tutur Dio.
Langka antisipasi selanjutnya dengan melakukan penyiapan treatment. Dalam hal ini, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi selaku Ketua Satgas telah bersurat ke semua rumah sakit untuk membuka kembali tempat tidur isolasi dan kapasitas ICU.
Kemudian tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan melakukan penjagaan lebih ketat dipintu masuk, baik di bandara maupun pelabuhan. “Tim Satpol PP dan TNI/Polri juga terus berjaga melakukan upaya pencegahan, pengendalian dan penerapan protokol kesehatan di lapangan,” ucapnya.