SANGATTA - Aturan baku perihal peniadaan atau larangan mudik lebaran tahun ini membuat masyarakat kesulitan untuk bertemu sanak keluarga. Namun tak sedikit warga yang memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk melakukan silaturahmi secara virtual.
Metode ini sebelumnya memang telah difikirkan matang-matang oleh pemerintah, dalam menyiapkan solusi agar umat islam di Indonesia tetap bisa menjalankan tradisi silaturahmi setelah menjalankan ibadah puasa, di hari Raya Idul Fitri 1442 H.
Seperti yang dianjurkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), yang juga telah menyiapkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan bandwidth yang cukup, agar perayaan lebaran di ruang digital berjalan dengan lancar selama Covid 19 masih mewabah.
Nyatanya metode ini menjadi andalan yang mayoritas digunakan oleh masyarakat termasuk di Kutai Timur (Kutim). Seperti diketahui, silaturahmi virtual kini menjadi solusi menjafi salah satu inovasi dari menjaga protokol kesehatan agar penyebaran Covid-19 dapat terkendali.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu warga bernama Marifatul Jannah Isda, menurutnya dengan banyaknya platform sosial media di masa kini sangat membantu memudahkan silaturahmi, terutama di musim pandemi yang masih merajalela di negeri.
"Sekarang mau kemana-mana susah, mau mudik tidak boleh, aturan ketat. Alhamdulillah adanya video call bisa memudahkan saya menelpon keluarga di Jawa," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Doni, menurutnya, metode silaturahmi virtual sangat membantu masyarakat. Tidak hanya lebaran saja, kata dia selama pandemi semua kegiatan dibatasi, hingga pertemuan non tatap muka menjadi solusi untuk dilaksanakan.
"Sekarang rapat juga via zoom, tidak perlu lagi kumpul-kumpul di keramaian. Kalau di keramaian harus pakai masker terus dan pengap, saya rasa metode online ini membantu masyarakat untuk melakukan apa pun selama Covid 19" tutupnya. (*/la)