SAMARINDA–Sejak diberlakukan pembatasan transportasi masyarakat terkait larangan mudik pada 6 Mei lalu, sudah ratusan kendaraan diminta putar balik di wilayah Kaltim. Selain itu, tim gabungan Dinas Perhubungan, Satpol PP, TNI-Polri melakukan tes swab antigen secara acak. Dari 283 masyarakat yang diperiksa, lima di antaranya positif terkonfirmasi Covid-19. Semuanya adalah laki-laki.
Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Ary Franata Filipus (AFF) Sembiring mengatakan, rata-rata masyarakat yang dihentikan di posko penyekatan tidak mudik. Mereka rata-rata punya syarat. Misalnya karena mau bekerja. Baik itu yang lewat antar-kota maupun yang mau masuk Kaltim. Dia menjelaskan, ketika kendaraan lewat perbatasan, maka akan dihentikan dan diperiksa. Hal pertama yang diperiksa, apakah mereka memiliki surat-surat atau dokumen sesuai dengan persyaratan yang diperbolehkan melintas. Jika tidak memiliki surat-surat, bukan berarti kendaraan itu akan langsung diputarbalikkan. Tetapi mereka akan diinterogasi lebih dulu.
"Mau ke mana? Atau apa. Sebab, tidak semua yang tahu. Misal pekerja kebun, pekerja harian. Memang daerah itu, tidak keluar provinsi. Namun, tempat mereka melintas ada pos penyekatannya. Begitu ditanya, ternyata rumahnya di dekat pos," jelas AFF Sembiring.
Di sisi lain, Dishub menyadari, dalam kurun pelarangan mudik tersebut, masyarakat tetap harus bekerja. Karena mereka hanya diberi waktu cuti selama empat hari. Sehingga jika mereka melintas karena ingin bekerja, tentu saja diperbolehkan.
Ditemui terpisah, Kepala Satpol PP Kaltim Gede Yusa mengatakan, pihaknya sudah menyebarkan personelnya ke berbagai titik pos penyekatan di Kaltim. "Ada yang ke Paser, ke perbatasan Kalsel, ke perbatasan Kalteng, itu kita tingkatkan," terang Gede. Bersama dengan tim gabungan, personelnya bergantian berjaga selama 24 jam. Ada beberapa titik perbatasan yang disebutnya tak begitu ramai. Seperti perbatasan di Muara Komam, Paser. Meski sepi, personelnya tetap berjaga. Namun disyukuri Gede, kondisi di Kaltim tidak seperti di kota-kota besar yang sempat viral videonya. Tidak ada rombongan pemudik yang nekat menerobos penjagaan petugas.
"Syukurnya masih tertib semua. Ada juga yang disuruh putar balik. Tetapi memang tidak banyak. Sebab, tidak seramai di Jakarta," jelas Gede. Hingga 10 Mei 2021, alias lima hari sejak pembatasan dilakukan, ada 287 kendaraan yang disuruh putar balik. Dengan jenis kendaraan yang paling banyak adalah roda empat sebanyak 207 buah. Sisanya 80 kendaraan roda dua. Sedangkan jumlah kendaraan yang diperiksa, totalnya 3.834. Paling banyak pemeriksaan dilakukan pada 10 Mei 2021. Dalam sehari ada 956 kendaraan yang diperiksa. Paling banyak dilakukan oleh Polresta Samarinda.
Waspada Lonjakan Kasus Covid-19
Masyarakat diminta tetap menjaga protokol kesehatan menyambut libur Lebaran. Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Padillah Mante Runa Covid mengatakan, berkaca dari momen liburan sepanjang 2020, kelihatan sekali lonjakan kasus setelah liburan. Paling parah adalah saat Desember. Ketika ada libur pemilihan kepala daerah, Natal, dan Tahun Baru. Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tembus ratusan ribu. Namun setelah adanya PPKM, terjadi pelandaian kasus. Hal itu membuktikan, penerapan protokol kesehatan ketat, bisa menurunkan kasus Covid-19.
"Jangan lengah karena setelah vaksin kalau tidak prokes, bisa kena lagi. Seperti terjadi di India tsunami. Jangan sampai landai, naik lagi. Walaupun mudik tidak ada. Tapi nanti pada ke mana-mana ngumpul. Satu orang itu bisa sebarkan banyak," jelas Padillah. (nyc/riz/k8)
