Kue Kering, Utamakan Bahan, Perhatikan Takaran

- Rabu, 12 Mei 2021 | 10:58 WIB
HAMPERS: Listya juga melayani pesanan hampers kue kering Lebaran. Berbagai isian dengan empat paket harga ditawarkan.
HAMPERS: Listya juga melayani pesanan hampers kue kering Lebaran. Berbagai isian dengan empat paket harga ditawarkan.

Kudapan satu ini tak pernah absen untuk menjamu tamu saat Lebaran tiba. Berbagai ukuran stoples dengan varian kue kering adalah pemandangan lumrah di beberapa toko. Di antara semua jenis kue kering, nastar dan putri salju adalah yang paling dicari.

 

PENGALAMAN melayani pemesanan kue kering sejak 2016, membuat Listya Adelani menyimpulkan jika nastar dan putri salju adalah jenis kue yang paling banyak dicari. Termasuk tahun ini. Pesanan untuk kedua jenis kue tersebut cukup tinggi.

Konsisten membuka usaha Lisweet Patisserie, diakui jika memang setiap tahun terjadi peningkatan pesanan. Listya tentu berkomitmen terhadap rasa dan kualitas dari olahan kue keringnya. “Kalau buat sendiri, utamanya itu jangan beli yang curah untuk bahan-bahannya. Rasanya tentu sangat berbeda kalau beli yang memang khusus. Memang pengaruh di harga, tapi kualitas tentu baik juga,” ungkapnya.

Membuat kue kering gampang-gampang susah. Namun jika sudah berpengalaman dan paham dalam membuat takaran, tentu akan mudah. “Beberapa kue kering itu punya basic atau adonan dasar yang sama. Tepung, telur, butter, nah tinggal takaran yang memengaruhi tekstur nanti,” lanjut ibu dua anak itu.

Dia melanjutkan, jika dalam mengolah kue penting untuk memahami bahan-bahannya. Beberapa orang sering menyamakan antara margarin dan mentega. Padahal, keduanya berbeda.

“Nah, yang sering di toko itu rata-rata margarin. Kalau margarin itu dari lemak nabati. Sedangkan mentega itu dari lemak hewani atau olahan susu. Ketika dicampur untuk adonan kue, rasanya tentu beda. Lebih gurih pakai mentega,” beber alumnus Program Studi Pastry, Akademi Pariwisata (Akpar) NHI Bandung itu.

Setelah memahami jenis bahan dan tahu ukuran, tahap yang tak kalah penting adalah pemanggangan. Seperti jenis nastar, Listya mengatakan, pembuatannya cukup memakan waktu. Pada tahap oven, membutuhkan waktu sedikitnya 55 menit.

“Suhunya sekitar 130–135 persen celsiun. Kalau terlalu panas, nanti kuenya jadi pecah atau mekar. Pengaruh di tekstur juga,” lanjutnya. Dalam membuat nastar, dia menyebut jika sebaiknya home made semua. Termasuk pembuatan selai.

Diakui jika pembuatan nastar yang butuh waktu memang sebanding dengan rasanya. Sehingga jadi salah satu kue andalan saat hari raya tiba. Kualitas bahan tentu berbanding lurus dengan rasa ketika kudapan itu masuk ke mulut.

Setiap tahun dia konsisten membuat tujuh jenis kue. Yakni nastar, putri salju original, putri salju klasik (mede), lidah kucing choco almond, strawberry crunch, kastengel, dan greentea oreo.

Disebutkan jika Listya hanya membuka slot pre-order (PO) terbatas untuk olahan kue keringnya. Bahkan, harus tutup PO sebelum waktunya. Proses pemesanan pun dia tutup sebelum puasa. “Jadi lebih maju, karena takut keteteran. Ini saja dibantu empat asisten. Dan sekarang sudah proses pengantaran,” ungkapnya saat ditemui Selasa (4/5) lalu. (rdm/ndu/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puasa Pertama Tanpa Virgion

Minggu, 17 Maret 2024 | 20:29 WIB

Badarawuhi Bakal Melanglang Buana ke Amerika

Sabtu, 16 Maret 2024 | 12:02 WIB
X