Saudi Pastikan Penyelenggaraan Haji 2021

- Selasa, 11 Mei 2021 | 18:43 WIB

Pemerintah Arab Saudi akhirnya secara resmi bakal kembali menyelenggarakan haji tahun ini. Di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi di sana, penyelenggaraan haji dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Kepala Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Zaky Zakaria Anshary menegaskan pemerintah Saudi sebatas mengumumkan bahwa tahun ini mereka kembali menyelenggarakan haji. Sama seperti tahun lalu yang dilakukan dengan protokol kesehatan ketat.

’’Kerajaan Arab Saudi belum merincikan negara mana saja yang boleh dan tidak boleh (mengirim jamaah haji, Red),’’ katanya kemarin. Selain itu Saudi juga belum memberikan informasi detail soal kuota jamaah haji baik dari dalam Saudi maupun dari luar negaranya. Seperti diketahui tahun lalu kuota haji di tengah pandemi hanya sekitar seribu orang. Itupun hanya dari dalam negeri mereka sendiri.

Zaky mengatakan ada sejumlah ketentuan umum penyelenggaraan haji 2021 yang disampaikan Saudi. Diantaranya adalah usia jamaah dibatasi 18 tahun sampai 60 tahun. Jamaah haji juga harus sudah divaksin Covid-19 dua dosen dengan vaksin yang disetujui WHO. Ketentuan untuk dosis vaksin kedua sekitar seminggu sebelum masuk kerajaan Arab Saudi.

Para petugas haji juga harus sudah divaksin. Kemudian seluruh jamaah dan petugas haji wajib menggunakan masker setiap saat. Lalu menunjukkan hasil tes swab PCR negatif Covid-19 dalam tempo 72 jam sebelum kedatangan di Saudi. Lalu juga karantina wajib selama 72 jam setibanya di Saudi.

Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Khoirizi H. Dasir menyambut baik update informasi dari Saudi tersebut. Menurut dia kepastian penyelenggaraan haji 2021 tidak hanya ditunggu warga Saudi saja. Tetapi juga warga Indonesia dan umat Islam di penjuru dunia.

’’Namun pemerintah Arab Saudi baru mengumumkan kepastian penyelenggaraan haji. Belum ada penjelasan terkait operasionalnya,’’ katanya. Khoirizi mengatakan penjelasan lebih lanjut soal operasional haji sangat penting. Sebab terkait dengan persiapan Indonesia sebagai salah satu negara pengirim jamaah.

Dia mengatakan penjelasan operasional yang ditunggu pemerintah Indonesia adalah, apakah haji tahun ini sama seperti tahun lalu. Yaitu hanya membuka akses bagi jamaah dari dalam negeri Saudi saja. Atau tahun ini Saudi sudah bersedia membuka kedatangan jamaah dari luar negeri, termasuk dari Indonesia. Kemudian jika membuka kuota bagi jamaah luar negeri, kepastian kuotanya berapa orang.

Khoirizi menegaskan apapun keputusan Saudi, Kemenag siap menerima dan menindaklanjutinya. Apalagi Kemenag bersama DPR sudah membahas sejumlah skenario penyelenggaraan haji. Diantaranya adalah penyelenggaraan haji dengan kuota berkurang sampai 50 persen, 30 persen, 25 persen, bahkan dengan kuota hanya 5 persen sekalipun.

Dia juga mengatakan calon jamaah haji Indonesia sudah mulai mengikuti program vaksinasi yang digelar Kementerian Kesehatan. ’’Jadi jika nanti memang ada pemberangkatan, mereka sudah memenuhi syarat vaksinasi yang diharuskan Saudi,’’ pungkasnya. (wan)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Desak MK Tak Hanya Fokus pada Hasil Pemilu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:36 WIB

Ibu Melahirkan Bisa Cuti hingga Enam Bulan

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:30 WIB

Layani Mudik Gratis, TNI-AL Kerahkan Kapal Perang

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:17 WIB

IKN Belum Dibekali Gedung BMKG

Senin, 25 Maret 2024 | 19:00 WIB

76 Persen CJH Masuk Kategori Risiko Tinggi

Senin, 25 Maret 2024 | 12:10 WIB

Kemenag: Visa Nonhaji Berisiko Ditolak

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:50 WIB
X