Liga 1 2021 direncanakan mulai bergulir pada 3 Juli. Sebelum dimulai, ada usul untuk memberikan sentuhan baru pada kompetisi. Salah satunya pemakaian video assistant referee atau VAR.
Adalah Rahmad Darmawan yang berharap teknologi itu dapat digunakan. Pelatih Madura United tersebut menganggap keberadaan VAR dalam sepak bola sudah sangat wajar. Sebab, nyaris seluruh kompetisi di Eropa sudah memakai VAR. Bahkan, liga amatir Bandung Pemier League (BPL) juga pernah menggunakan itu.
’’Kehadiran VAR bisa mengeliminasi hal-hal negatif dalam kompetisi,’’ kata pelatih yang akrab disapa RD itu kepada Jawa Pos. Yang paling jelas tentu saja jika ada keputusan wasit yang dianggap kurang tepat. ’’Makanya, wasit harus ditunjang perangkat (VAR) untuk meyakinkan keputusannya di lapangan kepada publik,’’ tambah pelatih yang juga anggota Exco APSI (Asosiasi Pelatih Sepak bola Seluruh Indonesia) itu.
Bahkan, untuk mewujudkannya, RD mengaku sudah melakukan komunikasi dengan tim technical study group (TSG) dari PT Liga Indonesia Baru (LIB). ’’Itu (pemakaian VAR) adalah salah satu ide yang saya usulkan. Sudah saya sampaikan ke mereka,’’ jelas pelatih 54 tahun itu. Sayang, belum ada respons soal usul tersebut. Sejatinya, RD cukup paham. Sebab, untuk memakai VAR, operator kompetisi harus merogoh kocek lebih dalam.
’’Tapi, ada harga, ada pula value yang bisa diambil. Toh, teknologi ini nanti bisa dipakai untuk selamanya,’’ ungkap mantan pelatih Sriwijaya FC itu. Bagi dia, jika ada VAR, banyak keuntungan yang didapat. Yang pertama adalah kepercayaan publik pada sepak bola Indonesia akan meningkat. Nah, hal itu diyakini bakal berdampak pada sektor lain.
’’Jika kepercayaan publik naik, otomatis kepercayaan sponsor akan meningkat. Harga kompetisi ke depan juga semakin naik,’’ tambah pelatih kelahiran 28 November 1966 tersebut. Dengan begitu, operator kompetisi juga bisa diuntungkan. Kemudian, klub juga bisa lebih mudah dalam menggaet sponsor baru.
Meski begitu, RD menyerahkan semua keputusan kepada pihak operator kompetisi. Kalaupun memang belum bisa dipasang, dia akan ikut apa pun keputusan operator. Untuk saat ini, RD juga masih meliburkan skuad Madura United. Mereka baru akan kembali berlatih setelah Lebaran. Artinya, tim punya persiapan kurang dari dua bulan sebelum kompetisi dimulai.
Pelatih Persebaya Aji Santoso mengaku siap kalau Liga 1 2021 memakai VAR. ’’Jadi, nanti pertandingan itu benar-benar berjalan dengan fair dengan bantuan VAR. Apalagi, di negara maju semua sudah menggunakan VAR. Jadi, menurut saya bagus kalau diterapkan di Liga 1,’’ ucap pelatih 51 tahun itu saat dihubungi Jawa Pos.
Aji pun berharap nantinya operator VAR juga dipilih dengan hati-hati. ’’Orang-orang yang mengoperasikan VAR harus memiliki kredibilitas yang tinggi,’’ katanya. Karena itu, Aji berharap Liga 1 2021 sudah memakai teknologi VAR. ’’Kalaupun musim ini belum bisa, paling tidak musim 2022 Liga 1 ini sudah harus menggunakan VAR,’’ tambah pelatih kelahiran 6 April 1970 tersebut. (gus/c17/ali)