TEXAS—Pertarungan kompetitif. Hasilnya familier dan bisa diprediksi. Bintang tinju Meksiko Saul “Canelo” Alvarez sukses menjadi juara dunia sejati. Dalam pertarungan yang disaksikan 70 ribu penonton di AT&T Stadium, Arlington, Texas, Minggu siang (9/5) Wita, Alvarez mengalahkan petinju asal Inggris Billy Joe Saunders.
Alvarez menang setelah kubu Saunders lempar handuk pada ronde kedelapan. Sebuah uppercut brutal Alvarez membuat mata kanan Saunders terluka. Dia cedera dan gagal melanjutkan pertarungan di ronde kesembilan.
Kemenangan ini membuat Alvarez tidak cuma mempertahankan sabuk juara dunia kelas menengah super WBA (Super), WBC, dan The Ring miliknya. Lebih dari itu, Alvarez sukses merebut sabuk juara dunia menengah super WBO milik Saunders. “Saya sudah mengatakan bahwa pertarungan akan berkembang pada ronde ketujuh atau delapan. Dan inilah yang terjadi,” ucap Alvarez sebagaimana dilansir USA Today.
“Pertarungan memang sulit. Tetapi tidak sesulit yang saya kira karena persiapan saya sangat bagus. Dan saya berkembang setiap hari. Saya cepat menyesuaikan diri dan tahu pasti bagaimana hasil akhirnya,” imbuh petinju 30 tahun itu.
Alvarez memang jauh lebih diunggulkan dalam duel ini. Namun, sejak awal, petinju yang hanya kalah oleh Floyd Mayweather Jr sepanjang karier itu tidak mau meremehkan Saunders. Apalagi, sebelum tibanya hari duel tersebut, sang lawan adalah pemegang sabuk juara dunia versi WBO dan punya rekor tak terkalahkan di 30 laga.
Dengan kemenangan ini, Alvarez hanya tinggal selangkah menuju sejarah. Yakni, menjadi petinju Meksiko pertama yang sanggup menjadi juara dunia dengan mengumpulkan empat sabuk mayor. Syaratnya, dia mampu merebut sabuk juara dunia menengah super versi IBF yang saat ini dikuasai petinju Amerika Serikat Caleb Plant.
Jika berhasil melakukan itu, analis senior tinju asal AS Kevin Lole menyebut, Alvarez layak menyandang gelar salah satu petinju terbaik sepanjang masa alias Greatest of All Time (GOAT) yang pernah lahir dari tanah Meksiko. (jpc/ndy/k16)