SAMARINDA-Hampir sebulan penuh Korps Bhayangkara, khususnya yang bertugas di reserse kriminal (reskrim) memburu Supiansyah alias Ian, pelaku pembunuhan yang menewaskan Heru (26) pada 12 April lalu. Pelarian pelaku berusia 45 tahun itu akhirnya berakhir setelah petugas mengepung tempat persembunyiannya, di Desa Karya Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Sabtu (8/5) lalu.
Setelah resmi menjadi buronan selama 25 hari, Sopiansyah dibuat tak berkutik oleh petugas gabungan dari Ditreskrimum Jatanras Polda Kaltim, Satreskrim Polresta Samarinda, dan Polsek Sungai Pinang.
Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang Iptu Akhmad Wira menuturkan, selama pelarian pelaku berpindah-pindah tempat. Bahkan menyamarkan identitas aslinya.
"Pelaku mencari kerja serabutan. Jadi, begitu dapat uang (gaji), dia (Sopiansyah) cari tempat lain untuk menghindar dari kejaran petugas," jelas perwira pertama berpangkat balok dua tersebut.
Memang dalam pelariannya, Ian dikenal licin. Selalu berpindah tempat. Namun, lokasinya akhirnya diketahui setelah pelacakan selama empat hari berturut-turut dilakukan. "Terakhir kami lacak selama empat hari di lapangan sampai akhirnya berhasil diamankan," jelasnya. Bahkan, sebelum diringkus, Ian sempat melakukan perlawanan. Walhasil, timah panas bersarang tepat di betis kiri pelaku.
"Sekarang sudah kami bawa ke polsek (Polsek Sungai Pinang). Sekarang masih kami periksa lebih lanjut, lebih lengkapnya nanti disampaikan saat rilis," tegasnya.
Diwartakan sebelumnya, konflik Ian dan Heru bermula dari cekcok mulut keduanya di Jalan Gunung Lingai, Gang Rahman, RT 22, Kecamatan Sungai Pinang, pada Senin (12/4) lalu. Diduga kedua rekanan terlibat masalah sakit hati dengan ucapan korban.
Adu mulut yang tak kunjung meredam membuat tensi keduanya semakin meninggi. Tanpa diketahui, Supiansyah tengah menggenggam golok. Hanya beberapa detik setelah Supiansyah mendekati Heru, golok dengan panjang sekitar 20 sentimeter dihunuskan pelaku ke kiri rusuk Heru.
Darah yang terus mengalir membuat korban mengalami kejang-kejang dan menjadi sebab kematiannya saat kejadian. (*/dad/dra/k16)