SAMARINDA - Pelaku penikaman Sopian Hari alias Iyan (45) terhadap pemuda berinisial Dian (26) di jalan Gunung Lingai, RT 22 pada 12 April 2021 lalu, yang buron berhasil ditangkap kepolisian.
Pelaku S dibekuk Desa Karya Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kertanegara oleh jajaran Unit Reskrim Polsek Sungai Pinang, dibantu oleh Unit Jatanras Polresta Samarinda, dan Ditreskrimum Jatanras Polda Kaltim pada Sabtu 8 Mei 2021.
Kasat Reskrim Polres Samarinda AKP Andika Dharma Sena menjelaskan pelaku S buron 25 hari berpindah - pindah tempat, sempat di Tenggarong kembali ke Samarinda dan akhirnya ditangkap di Samboja. Pelaku juga mengganti identitas pribadi.
"Pelaku juga sempat bekerja menjadi buruh bangunan untuk keperluan hidup sehari-hari dengan mengganti namanya menjadi Dariyanto," katanya.
Saat akan diamankan, pelaku mencoba melarikan diri saat mengetahui kedatangan polisi. Akhirnya petugas dari tim gabungan memberikan tindakan tegas terukur dengan menghadiahi timah panas pada betis bagian kiri pelaku.
Turut diamankan barang bukti senjata tajam digunakan pelaku untuk menikam korban. Pelaku S mengaku senjata tersebut bukan miliknya. Melainkan punya tuan rumah yang ditempatinya. Pelaku S dijerat pasal 338 KUHP sub 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Pelaku S tega menikam HR, karena terlibat perselisihan. HR merasa dilecehkan S di depan kekasihnya. Sehingga HR pun mendatangi rumah ditempati S di Gunung Lingai. Saat itu pelaku sedang bersama dua orang temannya yang menempati rumah tersebut.
Keduanya terlibat ceckcok mulut. Pelaku S yang dikuasai emosi seketika mengambil senjata tajam jenis badik, dan langsung menusukkan badik tersebut tepat di rusuk bagian kiri HR. Korban pun langsung dibawa oleh kedua temannya menuju rumah sakit AWS Syahranie, namun pemuda itu tidak dapat tertolong lantaran kehabisan darah.
Sementara itu, pelaku Sopian alias Iyan menjelaskan ia baru kenal dengan korban. Tiba-tiba saja korban marah dan hendak mencekek lehernya. "Saya baru kenal sama dia (korban). Karena saya lebih tua, dia membentak saya dan mencekek leher dan menempeleng saya. Saya tidak berniat membunuh," kata Iyan.
Pelaku Iyan membantah menjelek-jelekan korban di hadapan kekasihnya. Pelaku melakukan penikaman satu kali dan mengenai rusuk sebelah kiri. (myn)