Saking Larisnya Tak Sanggup Layani Permintaan

- Senin, 10 Mei 2021 | 10:26 WIB
Rusyadi Syakir dan sang kakak Alamal Huda memutuskan untuk membuat hampers Lebaran pada 2019. Mereka menyuguhkan kemasan atau tampilan menarik, selain kualitas rasa aneka kue kering sebagai isian utama.
Rusyadi Syakir dan sang kakak Alamal Huda memutuskan untuk membuat hampers Lebaran pada 2019. Mereka menyuguhkan kemasan atau tampilan menarik, selain kualitas rasa aneka kue kering sebagai isian utama.

MEMULAI bisnis kuliner sejak 2016 dengan nama Timur Samarinda, Rusyadi Syakir dan sang kakak Alamal Huda memutuskan untuk membuat hampers Lebaran pada 2019. Mereka menyuguhkan kemasan atau tampilan menarik, selain kualitas rasa aneka kue kering sebagai isian utama.

“Ibaratnya aku itu yang konsep, ada ide atau gambarannya mau bagaimana. Nanti kakak saya yang menuangkannya atau eksekusi,” sebut pria yang karib disapa Rasya itu. Kala itu karena awal mencoba, Rasya hanya menargetkan 20 boks hampers. Namun, permintaan terus meningkat, karena dirasa sanggup, dia berhenti pada angka 40 boks. Dengan harga Rp 300 ribu per boks.

“Alhamdulillah antusiasmenya tinggi. Itu kakak sampai lembur, beliau kan kerja dari pagi. Malamnya itu bikin kotak. Karena memang kotak itu kami produksi sendiri juga, punya percetakan sendiri,” ujarnya.

Dari situ, mereka semangat membuat desain hampers untuk Lebaran 1441 H tahun lalu. Masih mengusung konsep hard box. Meski dalam kondisi pandemi, nyatanya pesanan hampers kue kering ala Timur Samarinda cukup tinggi. Sebab, saat itu sistem pre-order (PO) atau pemesanan dilakukan sebelum bulan puasa tiba.

“Saya selalu open sekitar 1–2 bulan sebelum Ramadan. Awalnya tahun lalu cuma target bikin 50. Kata kakak enggak bisa, pasti banyak. Nambah jadi 75, akhirnya dipaskan jadi 80. Dan sudah ada waiting list sampai hampir 100 bahkan,” bebernya.

Kala itu harganya dibanderol Rp 380 ribu. Dia juga sudah memiliki dua reseller. Khusus hampers memang selalu pre-order jauh sebelum Lebaran. Diakui jika Rasya juga fokus melayani berbagai orderan kue kering.

Untuk tahun ini, Rasya hanya sanggup melayani 50 hampers. “Support system saya, kakak saya sudah enggak ada, meninggal. Jadi saya bingung karena dulu biasanya berdua untuk konsep, tapi tetap untuk membuat karena mau saya dedikasikan buat beliau,” ujarnya lalu tersenyum.

Kali ini, Rasya membuat hampers dengan desain unik. Tak lagi menggunakan hard box, melainkan plastik mika bening. Dengan isian tiga kue kering serta satu cake nastar. Berhiaskan aksen tanaman dan bunga, mempercantik penampilan. Harga yang ditawarkan yakni Rp 550 ribu.

Urusan konsep kemasan hampers, memang selalu dipikirkan matang-matang. Sebab, bagi Rasya, mengirimkan bingkisan atau hampers Hari Raya haruslah berkesan. Apalagi kondisi pandemi yang memaksa orang untuk tetap menjaga jarak, sehingga tidak bisa saling silaturahmi.

Ketika hampers yang diterima menyenangkan hati penerima dari segi penampilan, Rasya merasa cukup puas. Lebaran kali ini, hanya 50 hampers dia layani. “Untuk orderan kue kering itu masuk hampir 3 ribu stoples. Jadi, memang sudah dibagi waktunya. Untuk waiting list hampers misal ada yang cancel, juga sudah ada beberapa ini yang antre,” ungkapnya.

Dalam membuat hampers, Rasya mengatakan jika dia memang mengedepankan konsep elegan. Selain itu juga keunikan. Sehingga selain dari rasa kue kering yang sudah dikenal, juga pembeli dibuat penasaran dengan konsep kemasan hampers yang menarik. (rdm/ndu/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X