Ada Permintaan Parcel di Luar Negeri

- Senin, 10 Mei 2021 | 10:25 WIB

PANDEMI yang tiba tahun lalu membuat Siti Hamsiah berkecil hati. Dia tak yakin jika usaha Ichi Parcel yang dijalani sejak 2015 akan laku seperti tahun-tahun sebelumnya. Padahal, dia sudah mempersiapkan katalog dengan niat.

“Bahkan sempat buka usaha ayam bakar tahun lalu. Ternyata mendekati Lebaran, malah mulai meledak orderan. Omzet juga naik dan lebih dibanding tahun-tahun sebelumnya. Persepsi saya terbalik, saya kira sepi ternyata ramai,” ungkap perempuan yang karib disapa Ichi itu.

“Ternyata banyak orang yang enggak bisa pulang kampung, jadi ya pada kirim parsel gitu. Sebenarnya tetap semangat bikin katalog meski sempat pesimistis karena pandemi, suami juga fotografer dan difoto sampel-sampelnya. Ya tetap saja dicoba, usaha saja dulu, ya alhamdulillah ternyata permintaan membeludak,” kata dia.

Mendekati Lebaran, sekitar H-10 pesanan parsel perlahan meningkat. Bahkan, H+7 masih menerima orderan. Ichi menyanggupi permintaan yang masuk. Dinilai sebagai berkah dari efek pandemi.

“Bahkan ada dari Malaysia, Brunei Darussalam, Turki. Pesanan dari sana, kirimnya ke keluarga di daerah sini. Mereka order parsel pada minta per satu parsel ada yang nominalnya 2–3 juta. Kaget banget. Bagi kita kan uang segitu gede ya kalau jadi parsel, tapi mereka enggak,” sebut dia.

Mengenai pesanan yang masih masuk bahkan sudah melewati Lebaran, Ichi menyebutkan jika sebagian besar sebagai pengganti kehadiran. “Biasanya ada yang punya saudara di Bontang atau Kutai Timur misal. Kan pada silaturahmi ke sana di hari kedua atau ketiga, karena tahun lalu enggak boleh, jadinya jor-joran beli parsel untuk dikirim ke saudaranya di sana,” paparnya.

Sebelum pandemi, orderan parsel setelah Lebaran memang ada. Namun dikatakan Ichi hanya parsel kecil. Dijelaskan jika sebagai buah tangan sebelum berkunjung ke rumah sanak saudara. Menangani pengiriman setelah Lebaran luar kota, dirasakannya saat pandemi ini.

Setiap tahun, selalu ada pelanggan tetap yang order. Dia juga memiliki pelanggan setia sejak awal buka. Umumnya adalah pengusaha luar kota yang mengirimkan bingkisan untuk distributornya di Samarinda.

Selain itu, dia menjajakan parsel custom atau sesuai keinginan pembeli untuk isian. Namun, kebanyakan adalah kudapan yang umum disajikan saat bertamu. Seperti aneka kue kaleng hingga sirop.

Dia mengatakan, bila beberapa customer tak ingin ada isian seperti permen atau makanan ringan kecil. “Jadi penginnya yang bisa dimakan ramai-ramai pas ada tamu. Jarang saya pakai snack. Ada juga yang request barang pecah belah,” lanjut dia.

Setiap tahun, Ichi menyebut jika pencapaian atau target omzet usahanya selalu naik. Tahun lalu, ada kenaikan 25 persen dari tahun sebelumnya. “Ya tentu lebih naik tahun kemarin. Saya pikir mereka enggak punya duit, karena kan pada tahan uang, banyak yang enggak kerja. Ternyata banyak yang order,” sebutnya.

Paling banyak pelanggannya dari luar kota. Umumnya perusahaan induk atau pusat di Jakarta. Dia mengatakan tak takut jika tak ada yang beli. Namun ternyata, antusiasme dari pembeli parsel perorangan juga cukup meningkat.

Melihat tren parsel tahun ini, Ichi mengaku lebih kaget. Sebab sejak awal puasa, sudah banyak pesanan masuk. “Sudah pada transfer. Jadi stok parsel ini sudah punya orang semua. Nanti minta diantar mulai H-5 Lebaran. Antusiasnya lebih dibanding tahun lalu. Justru sebelum puasa sudah pada tanya loh,” paparnya.

Berbagai tipe pembeli juga muncul selama pandemi. Tak jarang mobil perusahaan parkir di depan tokonya yang beralamat di Jalan A Azis Samad Samarinda. “Jadi pada minta misal 12 parsel yang ready. Langsung angkut. Jadi memang ini butuh modal yang enggak sedikit,” sambung perempuan kelahiran 1993 itu.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puasa Pertama Tanpa Virgion

Minggu, 17 Maret 2024 | 20:29 WIB

Badarawuhi Bakal Melanglang Buana ke Amerika

Sabtu, 16 Maret 2024 | 12:02 WIB
X