Soal Penyekatan, Siang Dijaga, Sore hingga Malam Bebas

- Sabtu, 8 Mei 2021 | 12:28 WIB
Penyekatan di Palaran, Samarinda.
Penyekatan di Palaran, Samarinda.

Berkaca pada data kasus Covid-19 tahun lalu, penyebaran virus corona meningkat drastis pasca-liburan. Dampak libur panjang Lebaran pekan depan patut diwaspadai semua pihak. 

 

BALIKPAPAN–Operasi penyekatan pelarangan mudik antar-kabupaten/kota di Kaltim belum sepenuhnya diterima masyarakat. Kebijakan tersebut dinilai tidak konsisten. Padahal, penyekatan dilakukan dengan alasan untuk menekan penyebaran Covid-19 yang tak pandang waktu. Keluhan itu banyak disampaikan ke DPRD Kaltim.

“Saya berharap, pemerintah konsisten dalam melakukan pengawasan dan penyekatan terhadap mobilisasi warga,” kata Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsum (7/5). Menurut pengamatannya, pengawasan pada kawasan perbatasan kabupaten/kota di Kaltim tidak maksimal. Penjagaan hanya dari pagi hingga siang. Sementara sore dan malam hari tidak dilakukan penjagaan.

Politikus PDI Perjuangan ini mengingatkan, yang perlu diwaspadai adalah pintu masuk ke Kaltim secara umum. Karena mobilisasi antar-kabupaten/kota dalam wilayah Kaltim, menurutnya tidak terlalu ketat. Seperti masyarakat Samboja, Kukar, yang banyak bermukim di Balikpapan. Begitu pun sebaliknya. Banyak melakukan perjalanan antarwilayah.

Walau demikian, upaya pengetatan diakuinya memiliki tujuan yang baik. Untuk mengurangi frekuensi pergerakan masyarakat agar tidak bermuara pada pengumpulan dalam jumlah banyak. “Menurut saya, seharusnya enggak perlu terlalu ketat. Yang perlu kita waspadai adalah yang dari luar daerah Kaltim. Seperti akses masuk Kaltim-Kalsel, akses masuk dari pelabuhan dan bandara. Ini yang betul-betul harus di-screening,” ucapnya.

Dia berharap, pengetatan terus dievaluasi dari hari ke hari sehingga konsisten. Samsun turut meminta seluruh anggota DPRD Kaltim agar turun ke daerah pemilihan memantau kondisi di lapangan. “Kami upayakan semuanya berjalan baik. Dan ini mesti dipahami oleh masyarakat. Karena upaya ini dilakukan untuk masyarakat kita juga. Supaya aman dan terjaga kesehatannya. Kalau ada yang menanggapi kurang pas dan kurang sreg, mohon dimaklumi saja. Karena itu bagian dari upaya pemerintah untuk melindungi rakyat,” katanya.

Samsun mengaku mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah. “Karena masalah Covid-19 ini merupakan masalah yang luar biasa. Sehingga harus ditangani dengan tindakan yang luar biasa juga. Kalau ditangani dengan cara yang biasa, tidak akan menyelesaikan masalah,” tuturnya. Terpisah, anggota DPRD Kaltim daerah pemilihan (dapil) Balikpapan Muhammad Adam mengungkapkan, selama dua hari kebijakan pengetatan jalur antar-kabupaten/kota di Kaltim, banyak keluhan yang disampaikan langsung ke kantor DPRD, maupun secara pribadi.

“Terutama mereka yang selama ini terbiasa silaturahmi dengan keluarganya di wilayah Kaltim. Misalnya Samarinda-Tenggarong-Balikpapan,” katanya. (kip/nyc/riz/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X