Kegiatan WNI Mengisi Ramadan di Berlin di Masa Pandemi , Ceramah Online, Mahasiswa Luncurkan Radio Sahur

- Sabtu, 8 Mei 2021 | 12:22 WIB
BUKBER: Penulis (kiri) bersama ibu-ibu dan mahasiswi di Berlin mempersiapkan paket berbuka di Masjid Al Falah. Foto lain, Ketua Masjid Indonesia Berlin Muhammad Juan Akbar di depan Masjid Al Falah. DOKUMEN PRIBADI
BUKBER: Penulis (kiri) bersama ibu-ibu dan mahasiswi di Berlin mempersiapkan paket berbuka di Masjid Al Falah. Foto lain, Ketua Masjid Indonesia Berlin Muhammad Juan Akbar di depan Masjid Al Falah. DOKUMEN PRIBADI

Keterbatasan menjalankan ibadah Ramadan karena pandemi Covid-19 ternyata juga dirasakan warga negara Indonesia (WNI) di Berlin, Jerman. Namun begitu, hal ini tak mengurangi semangat mereka. Selalu ada cara mengisi Bulan Suci di sana.

HERINA SURYANI, Berlin

MENURUT Ketua Masjid Indonesia (MI) Berlin, Muhammad Juan Akbar, sejak Covid-19 dinyatakan Pemerintah Jerman sebagai pandemi pada Maret 2020, semua aktivitas dibatasi. Di antaranya menutup sekolah, perkuliahan, termasuk mengunjungi panti-panti jompo.

“Sekitar pertengahan Desember 2020, kebijakan lockdown diberlakukan. Setelah itu beberapa kali diperpanjang, hingga Maret lalu,” terang Muhammad Juan yang terpilih sebagai ketua MI Berlin pertengahan Februari lalu.

Dengan demikian lanjutnya, termasuk WNI khususnya yang muslim di Berlin tidak dapat lagi mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan selama Ramadan di masjid. Padahal, sebelum terjadinya pandemi kegiatan cukup marak.

“Pandemi telah mengubah total kegiatan keagamaan. Bila sebelumnya bisa tatap muka di masjid, sudah dua tahun ini terpaksa dilaksanakan secara online,” ungkapnya. 

Kegiatan keagamaan selama Ramadan sebelum pandemi, Muhammad menerangkan, biasanya panitia masjid mendatangkan secara khusus ustaz dari Indonesia. Selain berceramah, kajian keagamaan, pengajian, juga memandu jamaah hingga akhir Ramadan.

”Waktu itu cukup banyak kegiatan keagamaan yang dilakukan. Ustaz membimbing selama sebulan penuh. Di sini juga ada kegiatan pengajian ibu-ibu yang diberi nama Ummul Falah. Mereka mengaji mulai siang hingga magrib,” beber Muhammad.

Kebersamaan, lanjutnya, juga dibangun pada saat berbuka puasa dan sahur bersama. Konsumsinya dari kontribusi dan donasi berbagai pihak, termasuk para mahasiswa Indonesia. Yang menarik, jamaahnya bukan hanya WNI. Ada juga warga Malaysia, Timur Tengah, bahkan para mualaf Jerman yang tinggal di sekitar masjid.

”Sekarang keadaannya telah berubah 180 derajat. Tapi, kami bisa memahaminya. Aturan lockdown dibuat untuk kemaslahatan yang lebih besar. Tujuannya memutus mata rantai virus,” ujarnya.

Sebagai gantinya, imbuh Muhammad, kegiatan ceramah tatap muka, diganti dengan aplikasi meeting online. Hikmahnya, bila dulu hanya dari seorang ustaz, dengan cara online ini banyak sekali ustaz yang menjadi narasumber.

”Dalam mengisi kegiatan ceramah di Bulan Suci ini, kami bekerja sama dengan Masjid Al-Falah di Indonesia. Ceramah dilaksanakan Senin sampai Jumat menjelang magrib,“ jelasnya.

Para mahasiswa di Berlin juga cukup kreatif mengisi Ramadan dengan kegiatan positif. Mereka meluncurkan program Radio Sahur Al-Falah dengan platform Discord. Discord adalah aplikasi yang fungsinya seperti Skype. Biasanya digunakan oleh komunitas gamer. Fiturnya dirancang membantu berkomunikasi dan bisa mengirim pesan teks dan voice.

”Mereka kreatif. Tetap ada cara agar bisa bersilaturahmi, meski secara online. Dengan berbagi pengalaman masing-masing, mereka tidak merasa bosan dengan keadaan (lockdown) seperti sekarang ini,” urainya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X