Warga Samarinda harap-harap cemas, terkait penutupan Jembatan Mahkota II yang menghubungkan Kecamatan Palaran dan Kecamatan Sambutan. Laporan akhir pemeriksaan jembatan cukup menggembirakan, sehingga diharapkan bisa buka sebelum Lebaran.
SAMARINDA–Wali Kota Andi Harun mengaku sudah mendapatkan laporan akhir pemeriksaan kondisi jembatan dari tim Direktorat Pembangunan Jembatan, Ditjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum. Bahwa secara struktur kondisi jembatan masih aman.
Kalaupun ada pergeseran itu juga masih batas toleransi, atas kondisi itu seharusnya aman untuk dilintasi. Andi Harun mengatakan, sebelumnya investigasi soal kondisi jembatan setelah longsor dilakukan di dekat pylon jembatan sisi Kecamatan Palaran, Minggu (25/4).
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan pelaksana pekerjaan pembangunan IPA Kalhol PT Nindya Karya melakukan pengukuran. Namun, hasil pengukuran menggunakan alat ukur total station, menduga terjadi pergeseran tetapi angkanya berubah.
Sehingga, kejadian itu dilaporkan ke Kementerian PU termasuk melibatkan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ). “Dirjen Pembangunan Jembatan sudah datang dan membawa tim ahli geologi untuk mengukur kondisi tanah di sekitarnya lokasi. Termasuk memeriksa struktur jembatan dari fondasi tiang, dek jembatan, hingga kondisi tanah bekas abrasi di sekitar kaki jembatan,” ucapnya, beberapa waktu lalu.
Saat itu, tim kementerian juga melakukan beberapa pengukuran untuk mengetahui keandalan jembatan seperti mendeteksi vibrasi pada pier (kabel), bentang panjang dan pylon dengan alat accelerometer. Hasilnya didapati bahwa kondisi jembatan masih relatif aman.
“Hasil terakhir yang menyebutkan kondisi jembatan aman, sudah kami kirim ke KKJTJ. Saat ini menunggu statement mereka sebagai pegangan bagi kami (pemkot) untuk memutuskan boleh dibuka atau tetap dilanjutkan penutupan,” jelasnya.
Sambil menunggu itu, Andi Harun juga tengah meminta satu pengukuran lagi untuk memastikan konstruksi jembatan betul-betul aman. Sehingga semakin menguatkan ketika memang KKJTJ merestui pembukaan jembatan.
“Kami harap sebelum Lebaran keputusan KKJTJ sudah ada. Tetapi jika belum ada, penutupan tetap dilanjutkan,” ujarnya.
Dia menambahkan, Kamis (6/5), pihaknya mendapatkan kunjungan dari Direktorat Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum yang bersilaturahmi dan diskusi soal pekerjaan di IPA Kalhol. Atas kunjungan tersebut, Andi Harun berterima kasih atas dukungan dan kepedulian kementerian yang tetap mengawal investigasi kondisi jembatan.
Selain itu, pihak mengusulkan agar pihak Kementerian PU bisa membuat turap atau retaining wall pada sisi sungai dekat proyek IPA Kalhol yang permanen sebagai pengamanan jangka panjang. Total estimasi anggarannya Rp 50–60 miliar.
“Semoga kementerian bisa mendukung sehingga struktur jembatan lebih aman juga proyek IPA Kalhol semakin andal. Kami minta agar Kepala Dinas PUPR Samarinda berkoordinasi dengan BPPW (Balai Prasarana Permukiman Wilayah) Kaltim selaku perwakilan Ditjen Cipta Karya di Kaltim,” tutupnya. (dns/kri/k8)