Jumlah Pengangguran Kaltim Menurun

- Jumat, 7 Mei 2021 | 17:11 WIB
Job market yang pernah diadakan di Kaltim.
Job market yang pernah diadakan di Kaltim.

SAMARINDA - Jumlah pengangguran di Kaltim terus mengalami penurunan. Hal itu terkonfirmasi dari data tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2021 yang tercatat sebesar 6,81 persen atau turun 0,06 persen poin dibandingkan Agustus 2020 mencapai 6,87 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwitjahyono mengatakan, TPT merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh lapangan usaha di pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.

TPT juga merefleksikan kemampuan ekonomi pasar kerja yang belum bisa menciptakan pekerjaan bagi mereka yang ingin bekerja tapi tidak mendapatkannya. “Jumlah pengangguran di Kaltim pada Februari 2021 sebesar 128,46 ribu orang dari jumlah angkatan kerja sebanyak 1,886 juta orang atau TPT mencapai 6,81 persen dari total angkatan kerja,” ungkapnya, Kamis (6/5).

Jika jumlah pengangguran dan TPT ini dirinci menurut pendidikan, maka TPT untuk pendidikan SD ke bawah sebesar 4,74 persen, TPT untuk pendidikan SMP sebesar 7,18 persen, TPT untuk pendidikan SMA atau SMK sebesar 7,58 persen, dan TPT untuk pendidikan tinggi sebesar 8,43 persen.

Dibandingkan Agustus 2020, TPT untuk semua jenjang pendidikan mengalami kenaikan kecuali pada jenjang SMA/SMK dan Diploma. TPT pada jenjang SMA atau SMK menurun cukup tinggi, jika dibanding TPT Agustus 2020 yang sebesar 10,20 persen. “TPT Kaltim menurun di tengah peningkatan angkatan kerja,” katanya.

Menurutnya, jumlah angkatan kerja di Kaltim pada Februari 2021 sebanyak 1,886 juta orang, naik 68,68 ribu orang dibanding Agustus 2020. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) juga naik sebesar 1,96 persen poin. Penduduk yang bekerja di Kaltim sebanyak 1,757 juta orang, meningkat sebanyak 65,10 ribu orang dari Agustus 2020.

Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah sektor jasa perusahaan (1,11 persen poin). Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar, yaitu sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib (1,24 persen poin). Sebanyak 839,59 ribu orang (47,76 persen) bekerja pada kegiatan informal naik 0,62 persen poin dibanding Agustus 2020.

“Secara menyeluruh keadaan sudah mulai membaik dibandingkan pada Agustus 2020,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akhir Maret Arus Mudik dari Pontianak Mulai Naik

Senin, 18 Maret 2024 | 15:00 WIB

Menu ala Timur Tengah di Four Points Balikpapan 

Sabtu, 16 Maret 2024 | 16:10 WIB
X