TALISAYAN – Mayoritas warga Kampung Talisayan yang tinggal di atas sungai atau laut, belum memiliki jamban sehat atau kategori open defecation free (ODF). Kepala Kampung Talisayan, Rachmat Setyawan mengatakan, saat ini ada 164 rumah yang belum ODF dan rata-rata bermukim di area hijau yang berada di pinggir sungai maupun bibir pantai.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihaknya telah melakukan imbauan kepada masyarakat. Sekaligus menjalankan program bantuan masyarakat berupa mandi, cuci, dan kakus (MCK). "Kami akan lakukan secara bertahap. Kemarin kami sudah memprogramkan pengadaan 15 MCK untuk warga yang belum ODF," katanya.
Tetapi, karena letak geografis tidak memungkinkan untuk pembuatan toilet sehat secara permanen, sehingga program tersebut belum dapat dijalankan secara maksimal. "Jadi, di antara 164 rumah tersebut, ternyata hanya ada 2 warga yang dapat diakomodasi untuk pembuatan MCK. Lantaran letak rumah mereka ada di daratan," ujarnya.
Selain itu, beberapa tahun lalu ia menyebut telah ada program pemasangan komunal atau penampung tinja menggunakan tank rumah warga yang bermukim di atas air. Tetapi, karena komunal tersebut tidak dapat berfungsi secara maksimal, akhirnya masyarakat tidak menggunakannya.
Di sisi lain, untuk membuat konstruksi bangunan toilet dengan kondisi letak geografis permukiman di atas air membutuhkan biaya besar. Serta juga membutuhkan perencanaan yang matang, karena kondisi yang tidak memungkinkan.
Lebih lanjut, untuk bantuan pengadaan kloset atau gentong, juga membutuhkan proses. Sebab, ia mengungkapkan, selama ini masyarakat sudah kebiasaan membuang tinja secara langsung di sungai maupun laut. "Namun, kami terus berupaya menuntaskannya secara bertahap," pungkasnya. (*/uga/arp/ind/k15)