SAMARINDA–Sepekan sudah lamanya akses Jembatan Mahkota II ditutup. Tak bisa dilalui setelah dikabarkan pylon jembatan bergeser, pasca-amblasnya tanah urukan IPA Kalhol yang berada di kaki jembatan.
Terputusnya jalur transportasi di atas jembatan yang membentang sepanjang 1.428 meter itu membuat arus lalu lintas kendaraan dialihkan. Warga yang hendak menuju kawasan Samarinda Seberang harus melintasi Jembatan Mahakam IV. Sementara yang hendak menuju pusat kota, menggunakan Jembatan Mahakam. Hal itu kerap memunculkan kemacetan jelang petang, atau di jam-jam padat pulang kerja.
Keputusan terkait pembukaan jembatan Mahkota II tentunya sangat dinantikan masyarakat. Namun, hingga kini kejelasan soal kelayakan jembatan masih belum bisa dipastikan. Menunggu hasil pengecekan konstruksi jembatan yang dilakukan.
Kepada Kaltim Post, Sekertaris Kota (Sekkot) Samarinda Sugeng Chairuddin mengatakan, hingga kini belum ada keputusan terkait pembukaan akses jembatan. "Pembukaan (jembatan) masih menunggu rekomendasi dari pusat. Saat ini PUPR kota, pusat, sama kontraktor di sana juga masih terus bekerja," ucapnya. Jika belum mendapatkan hasil soal kelayakan jembatan, penutupan tetap akan diberlakukan. Meski dalam waktu dekat hari besar keagamaan akan berlangsung. "Bisa jadi sampai Lebaran. Kan keputusan wali kota itu, demi kebaikan juga. Ditunggu saja hasilnya nanti," jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Samarinda Hero Mardanus mengatakan, pengecekan berkala masih terus dilakukan. Pengecekan konstruksi jembatan ditargetkan dapat mendapatkan keputusan dalam dua minggu kedepan. Pihak PT Nindya Karya selaku kontraktor pelaksanaan proyek IPA Kalhol diminta untuk melakukan pengecekan.
"Kalau dari PUPR sudah diukur, tapi kalau hasilnya belum bisa diekspos. Tunggu pelaporan dulu, Insyaallah (Jembatan Mahkota II) aman lah. Diusahakan untuk cepat," ungkapnya.
Disinggung masalah longsor yang terjadi di kaki jembatan segmen Palaran, Hero menuturkan penanganannya akan dilakukan PT Nindya Karya. Untuk pihaknya hanya melakukan pengamanan jembatan yang merupakan aset nasional. "Kalau penanganan longsor, nanti pihak Nindya yang akan kerjakan. Kalau kami cuma jembatan," pungkasnya. (*/dad/dra)