Aturan Larangan Mudik Mulai Berlaku Hari Ini, Harus Tegas Tapi Tetap Humanis

- Kamis, 6 Mei 2021 | 15:50 WIB
Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan.
Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan.

JAKARTA- Masa larangan mudik pada periode Idul Fitri 1442 H dimulai hari ini (6/5) sejak pukul 00.00 WIB hingga 17 Mei mendatang. Ketegasan pemerintah dalam menegakkan aturan akan diuji dalam beberapa hari kedepan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melepas Tim Gabungan Pengendalian Arus Lalu Lintas Pada Masa Peniadaan Mudik Lebaran 1442 H, atau Operasi Ketupat 2021 (5/5). Tim Gabungan terdiri dari berbagai unsur yaitu Korlantas Polri, Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, PT. Jasa Marga, PT. Jasa Raharja, dan unsur terkait lainnya.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono menyampaikan, pengawasan dan pengendalian kebijakan peniadaan mudik dilakukan di lebih dari 383 titik penyekatan. ”Petugas gabungan di lapangan akan menerapkan aturan ini dengan tegas namun tetap humanis,” katanya.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengungkapkan dari pihaknya bersama dengan tim gabungan dari instansi terkait akan melakukan penyekatan di beberapa titik dan membangun Posko Lapangan Pengendalian Transportasi Lebaran.

Ia mengimbau bagi masyarakat yang ingin melanjutkan perjalanan non mudik agar dapat mempersiapkan dokumen perjalanan yang diperlukan dengan baik. ”Apabila tidak dapat menunjukkan dokumen yang dipersyaratkan, dengan sangat terpaksa, akan kami putar balik untuk melengkapi dokumen dimaksud,” jelasnya.

Sesuai arahan Menhub, Posko Lapangan Pengendalian Transportasi Lebaran dilakukan di wilayah Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah yang antara lain berada di Jalan Nasional Pos Gerem, UPPKB Cikande, Tanjung Pura, GT Cikopo, Lingkar Nagreg, GT Pejagan, Pangkalan Angkutan Barang Kecipir, dan GT Kalikangkung.

Budi mengingatkan, waktu pertama kali bertugas harus bersikap tegas. Ini menunjukkan apa yang dilakukan pemerintah sesuai dengan yang ada dalam regulasi. Namun harus tetap fleksibel dan humanis jangan sampai menimbulkan kegaduhan dengan masyarakat. ”Karena ada beberapa kebijakan juga dari pemerintah daerah yang mungkin harus dipertimbangkan saat melakukan pengawasan di daerah,” ujarnya.

Sementara itu, pada H-1 larangan mudik kemarin, arus pemudik yang berangkat lebih awal juga tidak terlalu meningkat secara signifikan. Sekretaris Jenderal DPP Organda Ateng Aryono mengatakan bahwa arus penumpang yang menggunakan angkutan umum jalan mengalami peningkatan meskipun tidak signifikan.

”Sekitar 15 sampai 20 persen saja. Yang terpantau banyak itu malah penggunaan mobil pribadi. Orang yang keluar jakarta lumayan banyak, tapi proporsinya lebih banyak mobil pribadi daripada angkutan umum,” ujar Ateng, saat dihubungi kemarin.

Soal kebijakan pemasangan stiker khusus di bus AKAP dan AJAP yang akan beroperasi pada masa larangan mudik lebaran, Organda menilai bahwa kebijakan ini merupakan langkah solutif. ”Angkutan umum jalan jadi bisa ikut mengakomodasi orang berkepentingan yang bepergian dalam masa larangan. Selain opsi kereta api dan pesawat, angkutan bus juga tersedia,” bebernya.

Seperti diinformasikan sebelumnya, Kementerian Perhubungan mengizinkan beberapa kendaraan bus untuk tetap beroperasi selama larangan mudik lebaran. Namun kendaraan bus ini diperuntukan untuk mengangkut masyarakat atau golongan dalam kategori pengecualian yang boleh berpergian ke luar kota.

Terkait stiker khusus tersebut, Ateng menyebut bahwa pemerintah menyediakan kuota khusus bagi PO bus dan dapat diajukan via online tanpa biaya alias gratis. Ateng menegaskan stiker khusus itu mempermudah monitoring petugas di lapangan dalam mengendalikan transportasi saat larangan mudik berlangsung. ”Sejauh ini anggota tidak terkendala dalam pengajuan. Tidak ada kendala juga soal kuota,” pungkasnya.

Sementara itu, aktivitas di Stasiun Pasar Senen Jakarta di hari terakhir kemarin terpantau cukup ramai. Dari pantauan Jawa Pos siang hingga menjelang sore kemarin, para penumpang terlihat memenuhi ruang tunggu yang berada di depan samping pintu pengecekan tiket.

Kursi-kursi yang diperkenankan ditempati (tanpa tanda silang) juga terpantau dipenuhi para penumpang. Bahkan, beberapa penumpang memilih untuk duduk lesehan di sejumlah tempat dan resto yang ada di kawasan Stasiun.Meski cukup padat, namun tidak sampai membludak. Penumpang juga cukup tertib dengan rambu-rambu yang dipasang pihak stasiun. Mayoritas menggunakan masker.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X