Berharap Tempat Rekreasi Boleh Beroperasi

- Kamis, 6 Mei 2021 | 10:21 WIB
Salah satu wisata di Balikpapan.
Salah satu wisata di Balikpapan.

Liburan Idulfitri menjadi asa bagi bisnis rekreasi. Larangan mudik diprediksi membuat tren kunjungan rekreasi di dalam kota meningkat. Sayang, semangat ini kembali dipatahkan dengan adanya rencana penutupan tempat rekreasi oleh pemerintah daerah.

SAMARINDA – Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi (Putri) Kaltim Dian Rosita mengatakan, rencana penutupan tempat rekreasi saat libur Lebaran bertentangan dengan Kementerian Pariwisata yang justru menginginkan tempat wisata dibuka. Biasanya pemerintah provinsi mengikuti aturan pusat. Jika benar dijalankan, maka akan berimbas negatif bagi perekonomian.

“Aturan tersebut sesuai kebijakan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) mikro di daerah, namun peraturan Wali Kota Samarinda mengizinkan destinasi wisata tetap buka, dengan catatan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat,” tuturnya, (4/5).

Dia menjelaskan, saat ini protokol kesehatan terus dijalankan tempat rekreasi, seperti pembatasan pengunjung 50 persen dari kapasitas, menyediakan tempat cuci tangan pada titik-titik tertentu, mengecek suhu tubuh sebelum masuk, dan lainnya.

Tempat rekreasi juga sudah mengantongi sertifikat Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE). Ini bisa menjadi jaminan bahwa tempat rekreasi menjalankan protokol kesehatan dan aman bagi pengunjung. Pihaknya juga telah menerima sosialisasi dan sinkronisasi dari Dinas Pariwisata Samarinda dalam pengelolaan objek wisata selama pandemi Covid-19.

“Kami sudah melakukan sinkronisasi menjelang libur Lebaran. Untuk antisipasi destinasi wisata mempertegas Perwali Nomor 19 terkait penerapan prokes. Sehingga, seharusnya kita boleh beroperasi,” katanya.

Menurutnya, liburan Idulfitri menjadi harapan bagi dunia usaha rekreasi. Sebab, tempat wisata juga belum terlalu ramai. Apalagi semua tempat rekreasi hanya menerima 50 persen dari kapasitas. Seharusnya, ini bisa menjadi pertimbangan pemerintah provinsi agar tidak menutup tempat rekreasi.

Apalagi, selama Ramadan kunjungan menurun. Masyarakat saat ini sudah sangat patuh pada pelaksanaan protokol kesehatan. “Kita berusaha memperketat protokol kesehatan agar roda perekonomian tetap berjalan. Seharusnya, tetap bisa buka dan beroperasi saat libur Lebaran. Sebab, harapannya masyarakat tetap bisa berlibur di tengah kota di tengah larangan mudik,” tuturnya.

Terpisah, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan minus 0,6 persen sampai minus 0,9 persen pada kuartal I 2021. Ini artinya, ekonomi RI masih tersangkut dalam jurang resesi akibat tekanan krisis ekonomi yang muncul karena pandemi Covid-19.

"Pada kuartal I 2021 diperkirakan pertumbuhan ekonomi masih terkontraksi pada kisaran 0,6 persen sampai 0,9 persen, tapi kita akan tunggu besok tanggal 5 (Mei) diumumkan oleh BPS," tutur Suharso. Proyeksinya, ekonomi Indonesia baru bisa menyentuh zona positif pada kuartal II 2021. Namun, Bappenas tak menyebutkan berapa besaran angkanya.

Secara keseluruhan, Suharso melihat ekonomi Indonesia masih di tahap pemulihan sepanjang tahun. Indonesia diprediksi baru benar-benar pulih dari krisis pada 2022. "Sehingga, pada 2022 diharapkan menjadi tahun pertama bagi Indonesia lepas dari tekanan pandemi," ungkapnya.

Proyeksi ini tak jauh berbeda dari pandangan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sebelumnya, Ani, sapaan akrabnya, juga memperkirakan ekonomi RI masih di zona negatif pada tiga bulan pertama tahun ini. "Proyeksi Kemenkeu masih di minus 1 persen sampai minus 0,1 persen. Kami harap bisa positif meski sekarang masih di negatif," ungkap Ani, belum lama ini.

Kendati begitu, mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu tetap memperkirakan ekonomi Indonesia secara tahunan akan positif. Perkiraannya tumbuh di kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen. Sementara, pengumuman data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2021 akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Rabu (5/5). (ctr/ndu2/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X