BALIKPAPAN- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi lifting migas pada triwulan I 2021 masih di bawah target. Dari catatan SKK Migas, lifting minyak pada periode tersebut baru sebesar 676,2 ribu BOPD dari target 705 ribu BOPD. Sementara lifting gas hampir mendekati target, yakni 5.539 mmscfd dari target 5.639 mmscfd.
Manager Senior Humas SKK Migas Kalimantan Sulawesi (Kalsul) Sebastian Julius mengatakan, pihaknya tetap optimistis target 2021 bisa tercapai. Apalagi pada awal tahun ini ada Lapangan Merakes yang sudah on stream. Kontribusi lapangan yang dikelola ENI ini cukup besar. Khususnya terhadap gas. “Ditaksir, produksi Lapangan Merakes bisa menambah produksi gas nasional sebesar 368 mmscfd,” katanya, Selasa (4/5).
Di Lapangan Merakes, Operator Eni East Sepinggan Ltd berinvestasi sebesar USD 1,3 miliar untuk mengoperasikan lima sumur produksi dengan kedalaman 1500 meter di bawah permukaan laut. Dalam proses produksinya, lapangan East Sepinggan akan menggunakan fasilitas FPU Jangkrik (existing), suplai gas bagi Industri di Kaltim.
“Beberapa kendala memang ada. Utamanya masih pandemi Covid-19. Angka positif terus bertambah. Kami berharap KKKS bisa terus mengutamakan protokol kesehatan,” katanya.
Untuk memastikan tidak terjadi penurunan produksi migas nasional, SKK Migas bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) berupaya harus melaksanakan kegiatan yang secara masif, agresif, dan efisien mengingat harus terdapat tambahan produksi.
Pada 2021, SKK Migas menargetkan melakukan kegiatan pengeboran 616 sumur pengembangan. Sampai triwulan I baru mencapai 76 sumur atau 13 persen. Jumlah target itu meningkat dari realisasi pada 2020 yang hanya 240 sumur. (aji/ndu/k15)
