ROMA– Jose Mourinho pernah mengatakan tidak mau menangani klub selevel Paris Saint-Germain (PSG) maupun Bayern Muenchen lantaran kompetisi domestik. Ya, Ligue 1 dan Bundesliga dianggap sebagai farmers league karena PSG maupun Bayern terlalu dominan.
Alhasil, hanya Premier League, Serie A, dan La Liga yang pernah disinggahi Mourinho. Termasuk keputusan Mourinho menerima tawaran untuk menjadi allenatore AS Roma musim depan (2021–2022) yang diumumkan ke publik (4/5).
Serie A tidak asing bagi Mourinho karena pelatih berjuluk The Special One itu pernah sukses bersama Inter Milan (2008–2010). Dua scudetto Serie A terakhir Inter sebelum musim ini pun direngkuh secara beruntun pada era Mourinho tersebut. Bahkan, Mourinho meraih treble winners pada 2009–2010.
Diumumkannya Mourinho sebagai pelatih AS Roma praktis hanya berselang 15 hari setelah pria 58 tahun asal Portugal itu diberhentikan Tottenham Hotspur.
”Setelah pertemuan dengan pemilik klub dan Tiago Pinto (manajer umum AS Roma, Red), saya menemukan kesamaan ambisi yang selalu menjadi motivasi dalam pekerjaan yang saya jalani selama ini,” kata Mourinho di laman resmi klub. ”Militansi fans (Romanisti, Red) juga menjadi salah satu pertimbangan saya (menerima tawaran menangani AS Roma, Red),” imbuhnya.
Hanya, sepak terjang Mourinho bersama AS Roma musim depan terancam terjadi di Europa Conference League. Yaitu, kompetisi kasta ketiga (di bawah Liga Champions dan Liga Europa) yang baru bergulir kali pertama musim depan. Itu seiring Giallorossi masih terdampar di peringkat ketujuh Serie A dan berprestasi di Liga Europa sangat berat setelah kalah 2-6 oleh Manchester United dalam first leg semifinal.
”Mourinho sekadar mengambil pilihan aman (dengan menangani AS Roma, Red) karena tidak akan ada tekanan berat di musim pertamanya,” ulas Marca. (io/c19/dns)
