Batu Bara Kerek Nilai Ekspor Kaltim

- Selasa, 4 Mei 2021 | 17:32 WIB

SAMARINDA- Nilai ekspor Kaltim terus mencatatkan peningkatan. Badan Pusat Statistik mencatat, pada Maret 2021 lalu nilai ekspor Bumi Etam mencapai USD 1,51 miliar atau naik 16,46 persen dibanding Februari 2021. Sementara bila dibanding Maret 2020 mengalami kenaikan 15,17 persen. Secara kumulatif, nilai ekspor Kaltim periode Januari-Maret 2021 mencapai USD 4,07 miliar atau naik 7,09 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020.

Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Kaltim Muhammad Hamzah mengatakan, ekspor Kaltim 90 persen masih didominasi batu bara. Sehingga, kinerja emas hitam sangat memengaruhi nilai ekspor Kaltim. Tahun lalu, sektor ini mengalami penurunan 40 persen. Namun memasuki 2021, kinerja pertambangan mulai kembali membaik seiring dengan banyaknya permintaan batu bara.

“Sejak awal tahun, ekspor batu bara memang terus meningkat, diimbangi dengan perbaikan harga,” ungkapnya Senin (3/5). Pihaknya optimistis, tahun ini pertambangan batu bara akan bergairah. Diimbangi juga dengan harga yang cukup baik.

Emas hitam sempat jatuh dengan harga hanya USD 54 per metrik ton, saat ini sudah menyentuh USD 75-90 per metrik ton. Seharusnya, kenaikan ekspor bisa lebih besar. Sebab, permintaan ekspor sedang tinggi. Hanya saja, saat curah hujan tinggi masih menjadi penghalang peningkatan produktivitas emas hitam. “Permintaan ekspor batu bara pada Maret masih besar, tapi masih sama seperti Januari curah hujan tinggi sehingga produksi terkendala,” tuturnya.

Seiring meredanya curah hujan tinggi pada pertengahan tahun, maka kinerja ekspor bisa kembali digenjot. Namun, kinerja positif pada awal tahun dinilai sangat bagus. Hal itu menandakan kinerja pertambangan masih bisa tumbuh, bahkan di tengah keterbatasan akibat hujan. “Nanti ketika curah hujan sudah normal, maka peningkatan bisa lebih besar,” bebernya.

Pihaknya optimis pada 2021 peruntungan batu bara masih baik. Dengan permintaan yang tinggi, pelaku usaha harus bisa memenuhi demand tersebut. Agar kinerja ekspor bisa terus naik dan membuat surplus neraca perdagangan semakin baik.

“Kita berharap peningkatannya bisa lebih besar pada pencatatan ekspor April dan Mei. Sebab, curah hujan sudah tidak setinggi awal tahun. Sehingga, harapannya banyak pelaku usaha yang bisa menggenjot produksi pertambangan batu bara,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga Bahan Pokok di Balangan Stabil

Rabu, 24 April 2024 | 15:50 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X