Mal sebagai Pariwisata atau Gaya Hidup

- Selasa, 4 Mei 2021 | 12:55 WIB

Oleh; Muhammad Al Fayed*

 

Melihat Samarinda pada kacamata ekonomi masyarakatnya, laju pertumbuhan penduduk dan perekonomian didominasi sektor perdagangan, hotel, pasar, mal, dan restoran serta sektor jasa. Ini tidak terlepas pada histori Kota Tepian itu sendiri sebagai gerbang menuju pedalaman Kalimantan Timur (Kaltim), karena kota ini dibelah oleh Sungai Mahakam.

Maka perkembangan pesat pada kota terbesar dan terpenting di Kaltim itu terus tumbuh tiap tahunnya. Telah terhitung jumlah penduduk yaitu 886.806 jiwa (Badan Pusat Statistik Kota Samarinda, 2020). Perkembangan ini pula diikuti pengaruh daerah-daerah sekitarnya seperti Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Kutai Barat.

Perkembangan penduduk dan ekonomi yang sangat pesat juga memengaruhi pola kebutuhan hidup masyarakat yang semakin tinggi. Ini bisa kita lihat dengan masifnya pertokoan, pasar, dan pembangunan mal di Samarinda sebagai salah satu pusat industri perdagangan kelas menengah ke bawah maupun ke atas.

Salah satu pusat perbelanjaan utama yang menjadi pergerak roda perekonomian warga Samarinda adalah Mal Lembuswana, Samarinda Central Plaza, Plaza Mulia, Samarinda Plaza, dan BigMall. Meskipun pada sejarahnya seperti Mal Mesra Indah yang telah ada sejak 1980-an.

Kini mal tidak hanya menjadi pusat perekonomian. Tetapi juga dianggap sebagai tempat “hiburan” masyarakat Samarinda. Karena memiliki berbagai macam fasilitas. Tidak hanya tempat belanja barang rumah tangga maupun kebutuhan hidup lainnya, tetapi juga menyediakan tempat bermain dan bioskop. Anggapan masyarakat tentang mal menjadi tempat hiburan mereka membuka mata bahwa kota ini seperti kekurangan tempat “hiburan” itu sendiri.

Kita bisa saja beranggapan hal ini penting dan tidak penting secara bersamaan. Namun, ini yang menjadi kebiasaan (budaya) yang akhirnya terus-menerus terjadi, mengikuti perkembangan dan perilaku masyarakat Samarinda. Mal sebagai objek pariwisata, bisa dibilang bahwa anggapan ini masuk kategori jenis-jenis wisata yaitu shopping tourism (wisata belanja).

Kita bisa mengerti bagaimana pariwisata itu difungsikan sebagai perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai suatu usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu (Spillane, 2009:21).

Kegiatan ini pada masyarakat Samarinda, sependapat dengan Dallen J Timothy (2005:16) mengenai wisata belanja yang telah menjadi salah satu kegiatan rekreasi dan berpengaruh pada faktor sosial, budaya, ekonomi, psikologis, dan lingkungan. Butler juga dikutip oleh J Timothy (2005:42) menjelaskan tentang bentuk-bentuk shopping sebagai pariwisata dan sebagai aktivitas liburan.

Apabila kita berefleksi pada diri sendiri, keluarga, tetangga, maupun teman-teman, kita telah melakukan hal tersebut. Kita semua mencari hiburan dan berkumpul di sebuah mal. Menganggap hiburan di mal jauh lebih lengkap ketimbang pariwisata lainnya seperti Mahakam Lampion Garden, Citra Niaga, dan Tepian Mahakam.

Mal dianggap menjadi one stop solution yang bisa mencakup semua tempat pariwisata itu. Setiap weekend, entah bersama keluarga, pasangan, maupun teman-teman, melakukan refreshing seperti berkumpul, nongkrong, berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terkadang pergi ke mal sekadar cuci mata.

Anggapan ini membangun pola pikir dan perilaku berbelanja (konsumerisme) pada masyarakat Samarinda, di samping kurangnya pariwisata yang ada di kota ini. Masyarakat menjadi lebih suka membeli atau mengonsumsi suatu barang, mengikuti perkembangan fashion dan teknologi.

Pariwisata ini seakan menjebak masyarakat pada hasrat yang terus-menerus ingin memiliki barang baru, memunculkan hasrat untuk membeli, memiliki, dan mengonsumsi. Dengan demikian, terbentuklah manusia yang bergaya shopping addiction (kecanduan berbelanja) (Santoso, 2006: 159:160).

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X