PENAJAM – Sebagian wilayah Penajam Paser Utara (PPU) telah diputuskan bakal menjadi ibu kota negara (IKN) masa depan. Menyambut titah tersebut, mutu pendidikan di wilayah berjuluk Benuo Taka itu terus jadi perhatian. Salah satunya melalui program guru penggerak yang tersebar di empat kecamatan. Itu diungkapkan Kepala Disdikpora PPU Alimuddin, Senin (3/5).
Ditegaskan, peningkatan sumber daya manusia (SDM) terus menjadi fokus mereka. Saat ini Disdikpora sedang menanti intervensi dari pemerintah pusat. "Waktu itu sudah ada pertemuan di Jogja, bersama kementerian, kita menyinggung soal IKN di PPU. Dan sudah akan ada intervensi untuk pendidikan, kemungkinan tahun depan dimulai," paparnya.
Dikatakan, secara umum program pemerintah pusat melalui Menteri Pendidikan sudah dilaksanakan. Salah satunya adalah guru penggerak, sekolah penggerak, kampus pengajar dan lainnya.
"Saat ini, yang sudah berjalan adalah Guru Penggerak, dan di Kaltim, PPU paling banyak, memiliki 65 guru penggerak. Artinya bahwa berbicara tentang mutu pendidik kita sudah berada sejajar dengan beberapa daerah lain," tegasnya.
Untuk mendukung dan mencapai mutu pendidikan yang baik, program lainnya dari pusat adalah Sekolah Penggerak. PPU telah ditunjuk Kementerian Pendidikan untuk menjadi pilot project Sekolah Penggerak. "Dengan menunjuk kepala-kepala sekolah yang lulus seleksi sekolah penggerak, di antaranya yang terdiri dari dua sekolah TK, lima SD dan empat SMP," imbuhnya.
Alimudin menyebut, penunjukan oleh kementerian pun diklaim bahwa pemerintah pusat bersama pemerintah daerah telah melakukan upaya guna meningkatkan mutu pendidikan. Demi memujudkan merdeka belajar yang dimulai dengan kepala sekolah, guru-gurunya.
"Dengan merdeka belajar itu, maka membuat keleluasaan atau kenyamanan peserta didik untuk belajar," katanya.
Sementara untuk program yang bersumber dari APBD adalah digitalisasi pendidikan. Itu merupakan salah satu program prioritas Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud. Demi memajukan pendidikan, meningkatkan kualitas pendidik, dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan di PPU. "Pengembangan SDM ada atau tidaknya IKN tetap akan berjalan," pungkasnya. (asp/dwi)