Indonesia Impor Daging Lagi, Alasan Stabilkan Harga

- Selasa, 4 Mei 2021 | 09:51 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA– Stabilitas harga dan ketersediaan daging menjadi perhatian khusus pemerintah menjelang Lebaran. Dua badan usaha milik negara (BUMN) klaster pangan mendatangkan daging sapi beku boneless asal Brasil. Secara bertahap, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Berdikari (Persero) akan mengimpor total 420 ton daging.

Direktur Utama PT RNI Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa impor tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menjaga ketersediaan daging. Khususnya daging sapi. Itu juga sejalan dengan perwujudan ketahanan pangan nasional.

Selain itu, impor tersebut menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk mengkaji kualitas daging sapi asal Brasil. ”Ini upaya agar impor tidak sekadar untuk memenuhi pasokan, tetapi juga menjadi pembelajaran agar industri daging sapi dalam negeri semakin baik,” ujar Arief (2/5).

Dia menyebutkan bahwa hal tersebut sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir. Kepada RNI, menteri 50 tahun itu meminta adanya pengkajian skema transformasi pangan komoditas daging. Mulai kajian kualitas pada negara asal, kualitas dagingnya, hingga model bisnisnya.

Terkait daging, salah satu langkah transformasi yang akan pemerintah ambil adalah pembelian peternakan sapi di Belgia. Dengan demikian, pemerintah bisa menekan impor daging sapi pada masa mendatang.

Arief mengakui bahwa BUMN klaster pangan yang bergerak dalam industri peternakan memang masih menerima penugasan impor dari pemerintah. Sebab, kebutuhan daging meningkat menjelang hari raya. Sementara itu, produksi dalam negeri terbatas. ”Sampai akhir 2021, RNI melalui Berdikari akan mendistribusikan 20 ribu ton daging sapi,” urainya.

Kiriman pertama daging sapi beku boneless asal Brasil itu telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada Sabtu (1/5). Berat kiriman pertama itu mencapai 140 ton. Nanti, secara bertahap, ada empat kontainer lagi yang tiba. Semuanya dijadwalkan masuk Indonesia sebelum Lebaran.

Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Harry Warganegara menyatakan bahwa kedatangan pasokan daging sapi itu merupakan bagian dari realisasi penugasan pemerintah. Tujuannya adalah mencukupi kebutuhan daging sapi pada hari besar keagamaan nasional (HBKN). Khususnya selama bulan puasa dan menjelang Idul Fitri.

”Ini untuk menyeimbangkan kebutuhan dengan stok yang tersedia. Sehingga pemerintah dapat menjaga stabilitas harga pangan daging menjelang hari raya,” tandas Harry. (agf/c12/hep)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X