Suka Duka Menjalani Ramadan di Amerika Serikat, Menu Gulai hingga Siomai, Slot Salat Tarawih di Masjid Penuh

- Senin, 3 Mei 2021 | 13:11 WIB
-
-

Waktu berpuasa di Michigan sekitar 15-16 jam dengan kisaran suhu sekitar 3-18 derajat Celsius. Lebih lama daripada di Indonesia, tetapi suhu dingin membuat tidak begitu terasa.

 

Oleh: Tiara Ratnaning Pamungkas, Michigan

 

PUASA di Amerika Serikat membuat Ramadan tahun ini sangat berbeda dengan pengalaman saya di Balikpapan. Sejak Agustus 2020, saya menerima beasiswa Fulbright dari pemerintah Amerika Serikat untuk melanjutkan studi master di University of Michigan, Ann Arbor, Michigan. Karena pandemi Covid-19, saya baru tiba di Amerika Serikat pada Januari 2021 dan telah menetap kurang lebih selama empat bulan.

Saat ini saya tinggal di apartemen dekat dengan kampus. Bersama dua teman berkewarganegaraan India. Ibadah puasa Ramadan bukan hal yang biasa, baik di India maupun Amerika, sehingga sebelum memasuki Ramadan, saya menjelaskan kepada kedua teman saya mengenai ibadah puasa yang akan saya jalankan. Saya menjelaskan bahwa selama berpuasa, saya tidak makan dan minum dari matahari terbit hingga matahari tenggelam. Selain itu, saya juga menjelaskan bahwa saya akan makan saat dini hari (sahur).

Pengalaman Ramadan di Amerika Serikat penuh dengan suka-duka. Pertama, saya sangat terkejut dan tersentuh dengan dukungan yang diberikan oleh teman apartemen saya selama berpuasa. Di hari pertama menjalankan puasa, mereka memberikan sebuah paket makanan berbuka puasa, lengkap dengan sebuah catatan manis di tas pembungkusnya: “Breaking fast kit, you can do it, Tiara!” Selain itu, meski saya tidak memintanya, mereka dengan senang hati untuk tidak makan dan minum di area bersama. Seperti dapur dan ruang makan selama saya berpuasa.

Saya juga berusaha untuk tidak menimbulkan kegaduhan. Pada saat menggunakan dapur dan ruang makan untuk sahur. Agar tidak mengganggu teman saya yang beristirahat. Dari dukungan tulus kedua teman saya, saya belajar bahwa toleransi dalam beragama adalah hal yang sangat penting untuk menciptakan harmoni di lingkungan dengan keragaman yang tinggi. Kedua, meskipun Ramadan tahun ini bersamaan dengan ujian akhir semester, pihak kampus memperbolehkan mahasiswa untuk memilih waktu ujian yang dilakukan secara daring.

Hal ini sangat mengakomodasi kebutuhan mahasiswa yang sedang berpuasa. Jadi, ujian tersebut dapat dilakukan sebelum atau sesudah waktu berbuka puasa. Ketiga, meski waktu berpuasa di Amerika Serikat lebih lama daripada di Indonesia, tetapi tidak begitu terasa. Sebab, suhu di Michigan yang dingin. Ramadan tahun ini jatuh pada awal musim semi, sehingga waktu berpuasa sekitar 15-16 jam dengan kisaran suhu sekitar 3-18 derajat Celsius.

Saat saya berpuasa di Balikpapan, meskipun waktu berpuasa lebih singkat, hawa yang sangat panas mencapai 30-33 derajat Celcius setiap harinya. Menjadikan saya lebih mudah lelah.

Keempat, meski apartemen saya hanya berjarak sekitar 120 meter dari sebuah masjid bernama Islamic Center of Ann Arbor, kegiatan buka puasa bersama tidak dapat dilakukan saat ini. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Disebabkan pandemi Covid-19. Masjid Islamic Center membuka kesempatan untuk salat Tarawih berjamaah dengan reservasi terbatas dan protokol kesehatan ketat.

Seperti memakai masker dan menjaga jarak minimal 2 meter. Sayangnya, saya belum mendapatkan kesempatan untuk mengikuti salat berjamaah di Masjid Islamic Center. Sebab, 38 slot untuk muslimah telah terisi sampai akhir Ramadan. Untungnya, Masjid Islamic Center melaksanakan program pengajian secara virtual. Antara lain khotbah singkat yang dilaksanakan setiap hari selama 15 menit menjelang Isya yang dapat diakses melalui akun Facebook Masjid Islamic Center.

Kelima, bahan-bahan makanan untuk memasak masakan Indonesia cukup mudah didapatkan di Asian market dan international store yang hanya berjarak 2 km dari apartemen. Saat makan sahur dan berbuka puasa, saya biasanya memasak masakan Indonesia. Di antaranya, gulai ayam, siomai, atau teri kacang. Sahur dan berbuka dengan masakan Indonesia membuat saya lebih semangat dalam menjalani 15 jam puasa. Makanan halal juga cukup mudah ditemukan di beberapa restoran yang khusus menyajikan makanan halal.

Seperti Ahmo’s, Cardamom atau Madras Masala Restaurant. Saat ini banyak restoran yang sudah mulai membuka layanan makan di tempat. Tetapi saya lebih nyaman untuk menggunakan pesan antar atau bawa pulang untuk menghindari penularan Covid-19.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X