Kerumunan sebelum Lebaran Harus Diantisipasi

- Senin, 3 Mei 2021 | 13:10 WIB
Pasar Tanah Abang yang ramai dikunjungi warga.
Pasar Tanah Abang yang ramai dikunjungi warga.

JAKARTA - Pemerintah telah melarang adanya kerumunan dan mudik. Namun, tampaknya tak dihiraukan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar seluruh pihak tak menganggap remeh kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia yang melandai.

Menjelang Idulfitri, warga mulai mempersiapkan segala keperluannya. Kondisi itu membuat beberapa pusat perbelanjaan di ibu kota ramai. Salah satunya, Pasar Tanah Abang. Pasar yang dikenal sebagai pusat tekstil grosir terbesar di Asia Tenggara itu dikunjungi oleh banyak orang meski pandemi. Bahkan, saking ramainya, protokol kesehatan di sana tidak berjalan.

Atas kondisi tersebut, Pemprov DKI Jakarta melakukan koordinasi dengan Perumda Pasar Jaya. Tujuannya, agar setiap pengelola pasar lebih mengetatkan pengawasan protokol kesehatan. Dengan begitu, pasar tidak menjadi lokasi transmisi Covid-19.

Sekprov DKI Marullah Matali menuturkan telah meminta BP BUMD DKI Jakarta menginstruksikan Perumda Pasar Jaya untuk mengawasi protokol kesehatan. Sebab, meski kegiatan pasar dibuka agar roda perekonomian berjalan, protokol kesehatan tetap harus dipatuhi.

“Segala potensi terjadinya lonjakan kasus akan terus kami antisipasi. Termasuk kegiatan di setiap pasar menjelang Lebaran. Mulai hari ini hingga seterusnya, kami akan menempatkan Satgas Covid-19 mengatur pengunjung dan menertibkan pelanggar protokol kesehatan. Intinya, setiap pengunjung dilarang memasuki area pasar jika tidak mengenakan masker,” kata Marullah.

Kemarin, Presiden Jokowi mengingatkan masih berbahayanya Covid-19. Dia meminta agar seluruh pihak tak menyepelekan Covid-19. “Yang sudah divaksin atau belum, yang berasal dari zona merah, oranye, kuning atau hijau, harus tetap disiplin protokol kesehatan,” ujarnya.

Kasus Covid-19 di Indonesia memang sudah melandai. Jokowi menyatakan itu dampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro dan vaksinasi Covid-19. Terlihat, jumlah kasus aktif berkisar 100 ribu. “Tapi jangan dulu optimisme berlebihan. Jangan merasa situasi terkendali. Jangan merasa sudah aman,” pesannya.

Untuk semakin menekan kasus aktif, pemerintah mengaku tak bisa bekerja sendiri. Itu bergantung kedisiplinan seluruh pihak. “Saya minta gubernur, bupati, dan wali kota mengingatkan warganya mematuhi protokol kesehatan dan melarang warganya mudik pada Lebaran kali ini,” ucapnya.

Salah satu antisipasi utama untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus dan termasuk mengatasi penularan varian baru adalah dengan pembatasan mobilitas. “Kita melihat bahwa mobilitas yang tinggi akan menyebabkan lonjakan kasus. Sementara mobilitas yang rendah itu akan menekan laju penularan,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait Covid-19 Siti Nadia Tarmizi.

Seharusnya dengan peningkatan kasus yang terjadi di berbagai negara menjadi kewaspadaan bersama. Kasus Covid-19 di India sudah hampir mencapai angka 20 juta. Adapun kasus positif harian hampir 400 ribu orang terkonfirmasi positif. Di Jepang sudah mencapai 1.000 kasus infeksi baru. Ada juga Singapura yang terdapat 16 kasus komunitas. “Perlu kembali kami tekankan bahwa negara-negara ini sudah melakukan kewaspadaan,” ujarnya.

Daerah sudah menyiapkan posko Covid-19. Selain itu, babinkamtibmas diimbau membantu menegakkan protokol kesehatan. Meski demikian, Nadia menyatakan masih perlu peran masyarakat agar melakukan protokol kesehatan.

Vaksinasi juga perlu digenjot. Terutama bagi lanjut usia (lansia). Mereka rawan karena kondisinya. Selain itu, berpotensi tertular dari mereka yang mudik. “Kami kerja sama dengan swasta, datang ke panti-panti hingga meminta pemerintah desa untuk membuat jadwal vaksin,” ucapnya. Perlu juga langkah kooperatif untuk keluarga lansia agar mendorong vaksinasi.

EFEKTIVITAS VAKSIN

Di tengah program vaksinasi Covid-19, banyak yang mempertanyakan efektivitasnya. Seperti diketahui, vaksin tersebut tujuannya adalah merangsang pembentukan antibodi atau imunitas dalam tubuh.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X