KB Bukopin Konsisten Lanjutkan Transformasi

- Senin, 3 Mei 2021 | 12:47 WIB
TERUS KONSISTEN: (kiri ke kanan) Chief Strategic Officer KB Bukopin Ji Kyu Jang, Dirut KB Bukopin Rivan A Purwantono, Chief Risk Officer KB Bukopin Jong Hwan Han, dan Chief Financial Officer KB Bukopin Seng Hyup Shin, di sela acara buka puasa KB Bukopin bersama para pemimpin redaksi media massa Jakarta di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jumat (30/4).
TERUS KONSISTEN: (kiri ke kanan) Chief Strategic Officer KB Bukopin Ji Kyu Jang, Dirut KB Bukopin Rivan A Purwantono, Chief Risk Officer KB Bukopin Jong Hwan Han, dan Chief Financial Officer KB Bukopin Seng Hyup Shin, di sela acara buka puasa KB Bukopin bersama para pemimpin redaksi media massa Jakarta di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jumat (30/4).

JAKARTA–Lebih setahun sudah pandemi Covid-19 melanda. Tidak hanya berdampak terhadap kesehatan, pandemi telah menyebabkan krisis di berbagai sektor. Hal itu telah membuat masyarakat terbiasa dengan banyak kebiasaan baru (new normal).

Berjarak menjadi sesuatu yang biasa dalam interaksi. Sebagai bagian dari industri perbankan, KB Bukopin berusaha merekonstruksi bisnis setelah mengalami perubahan pengendalian dan sebagai upaya mengatasi dampak pandemi Covid-19. Resmi menyandang nama baru setelah pengumuman publik pada 23 Februari lalu, KB Bukopin terus melakukan pembenahan dan inovasi guna mencapai target besar di 2025. Hal itu didukung penuh pemegang saham pengendali KB Kookmin Bank dan ultimate shareholder KB financial group.

“Sebetulnya momen krisis di 2020 menjadi momentum tepat bagi kami melakukan transformasi secara total,” jelas Presiden Direktur KB Bukopin Rivan Purwantono di Jakarta. “KB Bukopin sedang melakukan penyesuaian strategi setelah KB Kookmin Bank resmi menjadi PSP dengan kepemilikan mayoritas 67 persen pada September 2020. Perbaikan dilakukan di seluruh lini, seluruh manajemen dan karyawan terlibat dan memegang peranan penting dalam transformasi tersebut. Belum lagi kami didampingi tim KB Kookmin Bank yang membantu penerapan standar grup KB, sehingga ke depannya menjadi jauh lebih kuat,” imbuhnya.

Transformasi perseroan tentunya membutuhkan waktu dan belum sepenuhnya tecermin dalam laporan keuangan audit Desember 2020 dan interim Maret 2021 yang dirilis hari ini. Rivan menjelaskan, penurunan aset dan koreksi pada kinerja, selain dampak dari pandemi juga disebabkan krisis infodemi, atau banyaknya hoaks yang terjadi, mulai Maret 2020, hampir bersamaan dengan masuknya Covid-19 di Indonesia. “Itu adalah titik terendah bagi kami. Begitu banyak hantaman yang dihadapi, tapi dengan kukuh bersama mengatasi berbagai tantangan dan memulihkan kepercayaan masyarakat, kami akan kembali bangkit lebih kuat. Memasuki 2021, kondisi itu sudah membaik dan transformasi yang dilakukan sudah on track,serta sesuai business plan yang telah dirancang hingga 2025.” tambahnya.

Terkait kinerja keuangan, Rivan menjelaskan, perlambatan bisnis di KB Bukopin tidak bisa dihindari karena terdampak pandemi Covid-19. Restrukturisasi kredit tercatat mencapai Rp 24 triliun, sekitar 30 persen dari total kredit yang disalurkan bank. Dalam kondisi penuh kehati-hatian tersebut, perseroan memilih fokus pada perbaikan aset eksisting dan sangat selektif dalam penyaluran kredit. Kondisi tersebut, menurut Rivan berdampak pada total aset yang secara year on year terjadi penurunan sekitar 19 persen.

Dari sisi profitabilitas, perseroan melanjutkan komitmen mitigasi risiko kredit, sehingga pembentukan CKPN ditingkatkan hingga mencapai Rp 4,7 triliun, atau naik 175 persen dibandingkan Desember 2019. Hal itu berdampak dengan penurunan CAR, tapi penguatan modal sudah menjadi komitmen dari pemegang saham pengendali–KB Kookmin Bank. Selain publikasi laporan keuangan audit 2020 dan interim Maret 2021, perseroan hari ini juga memublikasikan laporan keuangan induk usaha, yaitu KB Kookmin Bank.

Perseroan telah mencapai beberapa milestone perbaikan dan recovery lebih lanjut di 2021. Di antaranya, peningkatan simpanan nasabah dengan biaya dana yang lebih rendah, sedangkan BOPO secara year to date turun. Naiknya dana pihak ketiga didominasi dengan sentimen positif dari lini Korean Desk yang pada posisi Maret 2021 telah mencapai Rp 2,4 triliun, dan ditargetkan terus tumbuh untuk memperkaya diversifikasi nasabah KB Bukopin.

Transformasi dimulai sejak September 2020 lalu dengan berbagai inisiatif dan inovasi yang membantu recovery dan improvement berbagai aspek perseroan. Di sisi bisnis, misalnya KB Bukopin telah menjalankan strategi good bank yang fokus pada perluasan bisnis dengan kualitas aset yang baik dan stabil, seperti kredit pensiunan, strategi partnership untuk memperluas bisnis retail untuk produk KPR, multi finance, credit card, payroll, termasuk perluasan market ke Korean link business. Terkait kesiapan digital banking, perseroan tengah mematangkan strategi jangka pendek seperti integrasi aplikasi Wokee dengan tabungan Siaga, pengaktifan QR code, simplikasi proses KYC, dan cardless withdrawal. Sementara transformasi digital untuk jangka panjang dilanjutkan hingga KB Bukopin memiliki sistem yang canggih dan cepat, seperti halnya KB Kookmin Bank yang sistem IT-nya dikembangkan sendiri dan akan diadaptasi perseroan.

“Transformasi total itu terus berlanjut dengan dilakukan bersama manajemen dan karyawan KB Bukopin. Kami terus melakukan inovasi untuk percepatan perbaikan kinerja. Dengan semangat itu, kami percaya bisa menjadi bintang finansial Indonesia,” kuncinya. (adv/ikl/dra/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X