PERUMDAM Tirta Kencana Samarinda membuka sambungan rumah (SR) baru setelah lebih dari dua tahun adanya moratorium atau penghentian akibat kapasitas produksi yang pas-pasan. Meski penerimaan hanya untuk wilayah pelayanan IPA Makroman, dengan total slot hanya 300 SR.
Direktur Teknik Perumdam Tirta Kencana Samarinda Ali Rachman AS mengatakan, tahun ini pihaknya mendapatkan bantuan anggaran dari pemerintah pusat melalui Program Hibah Air Minum Perdesaan APBN 2021 Tahap II. Total anggaran yang diberikan sekitar Rp 4 miliar untuk perpipaan sekunder (permukiman dan rumah) hingga meteran. "Masyarakat hanya perlu membayar Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta untuk biaya administrasi," ujarnya.
Namun, dalam pelaksanaan, pihaknya sempat mengalami kesulitan atas tawaran SR baru. Itu dilihat dari survei kepuasan pelanggan (SKP), di mana kebanyakan masih nyaman menggunakan air sumur. Padahal, tidak ada jaminan air tersebut kualitasnya baik dan bertahan lama. "Tetapi berangsur-angsur warga memahami dan ingin memanfaatkan program itu. Saat ini sudah terisi," sebutnya.
Ke depan, pihaknya akan menyambung pipa dari IPA Makroman sampai Pelita IV Kelurahan Sambutan yang merupakan kelanjutan program tahun lalu. Kekurangan panjang sekitar 2 km, dan total kebutuhan anggaran Rp 9,7 miliar tengah diajukan melalui bantuan keuangan (Bankeu) Kaltim 2021. "Kami masih menunggu tahapan tersebut. Jika disetujui, insyaallah warga Pelita IV, Handil Kopi, hingga Jalan Perjuangan akan berkurang waktu gilirnya," ucapnya.
Dia menambahkan, penyambungan jaringan IPA Makroman dengan wilayah Pelita IV akan memaksimalkan kinerja IPA yang dibangun tahun lalu. Selama ini operasional per hari hanya 2–3 jam, karena pelanggan di sana masih minim. Padahal, operator dan penjagaan sudah 24 jam penuh. "Kapasitas di sana 50 liter per detik, sayang sekali kalau tidak dimaksimalkan," tutupnya. (dns/dra/k16)
